Page 331 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 331

Kendati diskusi oleh dewan pengupahan masih akan berlangsung sebulan lagi, pihaknya tetap
              mengajukan tuntuan lebih cepat. Dengan harapan, tuntutan tersebut bisa menjadi pertimbangan
              sejak awal sehingga memperbesar potensinya untuk diberlakukan. Pihaknya menilai, tuntutan
              kenaikan 7-10 persen ini masih dalam batas yang normal. Kisarannya masih sekitar ratusan ribu
              saja.  Sehingga  seharusnya  tak  akan  membebani  pengusaha  berlebihan.  Karena  melihat
              kondisinya yang mulai membaik di tengah kelonggaran aktivitas ekonomi masyarakat.

              "Permintaan  ini  normal,  tak  akan  membebani  pengusaha.  Sekaligus  mengacu  pada  kondisi
              inflasi," katanya.

              Disisi lain, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) NTB Ni Ketut Wolini kembali meminta
              pemerintah  tak  menaikkan  besaran  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  maupun  Upah  Minimun
              Kabupaten Kota (UMK) 2022. Ia menilai, meski aktivitas masyarakat membaik, bukan berarti
              kondisi pengusaha saat ini juga sepenuhnya membaik. Kenaikan upah dirasa masih belum tepat
              dilakukan,  apalagi  tahun  depan  pemerintah  juga  memberlakukan  kenaikan  PPN  menjadi  11
              persen mulai April.

              "Masih belum bisa, memang ada sektor usaha yang membaik, tapi itu tak bisa disamaratakan,"
              katanya.

              Pihaknya bukan berarti tak ingin mengikuti kebijakan pemerintah maupun menuruti keinginan
              pekerja. Hanya saja kondisi yang masih belum memungkinkan.

              "Kita harus lihat dulu kondisi ekonomi pengusaha membaik. Baru ada rencana kenaikan-kenaikan
              seperti itu," katanya.

              (eka/r9)











































                                                           330
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336