Page 97 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 97

"Apabila DPR dan pemerintah tetap melanjutkan pembahasan  omnibus law  yang tidak berpihak
              pada buruh dan rakyat kecil ini, bisa dipastikan gelombang massa aksi akan semakin membesar
              dan terus-menerus," kata Said Iqbal.

              Dalam aksinya, Said Iqbal menuturkan, pihaknya melayangkan dua tuntutan, yakni menolak
              Omnibus Law dan yang, stop PHK massal terhadap buruh akibat dampak Covid-19.

              Iqbal menilai, Omnibus Law jika disahkan berpotensi merugikan buruh dan rakyat kecil. Sebab
              di  dalamnya,  Omnibus  menghapus  sejumlah  aturan  terkait  upah  bagi  buruh,  seperti
              penghapusan upah minimum dan menggantinya dengan upah upah per jam.

              Aturan baru itu, kata dia, mengurangi nilai pesangon dengan menghilangkan uang penggantian
              hak  dan  mengurangi  uang  penghargaan  masa  kerja.  Selain  itu,  Omnibus  katanya  juga
              menerapkan  outsorcing  dan sistem kontrak seumur hidup untuk semua jenis pekerjaan buruh,
              dan sejumlah persoalan lain.

              Hari  ini,  massa  KSPI  juga  telah  menggelar  aksi  di  depan  gedung  MPR/DPR  dan  Kemenko
              Perekonomian, Jakarta Pusat.

              (thr/kid).






















































                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102