Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 102

yang sama juga berlaku bagi perusahaan yang belum menyampaikan informasi kepada karyawan
              mereka yang masuk kriteria penerima subsidi.
              Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto menyatakan lembaganya telah menerima 14,5 juta
              rekening calon penerima bantuan subsidi upah dari sejumlah perusahaan hingga pukul 06.00
              WIB  kemarin.  Pada  tahap  pertama,  data  tersebut  diperiksa  oleh  bank  untuk  memastikan
              rekening  valid  dan  aktif.  Hasilnya,  terdapat  19  ribu  rekening  yang  dinyatakan  tidak  valid.
              "Rekening yang tidak valid ini kami kembalikan lagi ke perusahaan untuk diperbaiki," ujarnya,
              kemarin.

              BP Jamsostek juga mengembalikan 779 ribu data calon penerima subsidi kepada perusahaan
              lantaran tak lolos validasi nomor rekening dan ketunggalan nomor induk kependudukan (NIK).
              Dalam beberapa kasus ditemukan nama dalam NIK dan rekening calon penerima tidak sesuai.
              Data ini juga dikembalikan kepada perusahaan untuk diperbaiki.

              Agus  menuturkan data yang  dikonfirmasi  ulang  oleh  perusahaan  akan diseleksi  kembali  dari
              awal. Mereka harus melalui validasi bank, disesuaikan dengan kriteria penerima subsidi, serta
              dicek  kembali  nomor  rekening  dan  ketunggalan  datanya.  Setelah  lolos,  data  tersebut  akan
              diserahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk diverifikasi ulang. Calon penerima yang
              lolos verifikasi akan menerima bantuan subsidi upah.

              Setelah mengantongi 14,5 juta data, Agus menyatakan masih menunggu 1,2 juta data calon
              penerima subsidi dari perusahaan. Dia mendorong perusahaan segera mendaftar dengan lebih
              dulu memastikan kelayakan pegawainya.

              Pasalnya, BP Jamsostek menemukan 1,6 juta dari 14,5 juta data tidak valid sebagai penerima
              subsidi. "Sebanyak 62 persen di antaranya tidak valid karena upahnya di atas Rp 5 juta," kata
              dia. Sedangkan sisanya baru tercatat sebagai peserta BP Jamsostek mulai 1 Juli 2020.

              BP Jamsostek juga menjaring peserta Jamsostek dengan gaji di bawah Rp 5 juta yang dihentikan
              keanggotaannya oleh perusahaan setelah 30 Juni 2020 serta belum mengikuti program Kartu
              Prakerja. Lembaga ini mengirimkan pesan pendek berisi pemberitahuan bahwa mereka berhak
              mendapat  subsidi  upah.  "Mereka  akan  mendapatkan    link    untuk  mengkonfirmasi  data
              rekeningnya sehingga bisa ditransfer," ujar Agus. BP Jamsostek mengirim 398.126 pesan pendek
              dan baru 32 persen di antaranya yang merespons.

              Bantuan subsidi upah ini diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Agustus lalu. Insentif
              ditujukan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta. Dengan syarat, mereka merupakan
              warga negara Indonesia yang terdaftar di BP Jamsostek sampai Juni 2020. Bantuan senilai Rp
              2,4 juta per orang ini ditargetkan tersalurkan sepenuhnya kepada 15,7 juta orang pada akhir
              September mendatang.

              Pada  7  September  lalu,  Menteri  Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  menyatakan
              program  ini  akan  diperpanjang  untuk  meningkatkan  daya  beli  masyarakat.  "Bantuan  untuk
              subsidi gaji akan dilanjutkan pada kuartal pertama tahun depan," ujarnya.
              Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengapresiasi program subsidi gaji ini lantaran
              bantuan sangat diperlukan bagi pekerja untuk bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19.

              Dia  memastikan  Kadin  akan  memberikan  masukan  secara  berkala  kepada  pemerintah  agar
              subsidi gaji dan stimulus lainnya tepat sasaran dan terserap dengan cepat. Rosan menilai selama
              ini  implementasi  pemberian  bantuan  dari  pemerintah  banyak  menghadapi  kendala.  Salah
              satunya penyaluran insentif dalam program PEN yang baru terserap 27 persen.

              HENDARTYO HANGGI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EGI ADYATAMA | VINDRY FLORENTIN
              17.
                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107