Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 98

Direktur Pengupahn, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  (Ditjen  PHI  JSK),  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker),  Dinar  Titus
              Jogaswitani mengatakan, pembahasan KHL hasil peninjauan 2020 itu untuk menetapkan upah
              minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2021.

              "Saat  ini  sedang  dilakukan  pembahasan  penetapan  KHL  hasil  peninjauan  2020  untuk
              menetapkan UMP 2021 dan UMK 2021," kata Dinar kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).

              Dinar  mengatakan,  formulasi  penetapan  upah  minimum  tahun  depan berdasarkan  Peraturan
              Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahn. Nantinya, penetapan UMP dilakukan
              secara serentak setiap 1 November. Kemudian, jika ada penetapan UMK, maka akan dilakukan
              selambat-lambatnya tanggal 21 November.

              "Penetapan  UMP  selalu  serentak  setiap  1  November.  Penetapan  UMK  kalau  ada  selambat-
              lambatnya 21 November," ujar dia.

              Sebelumnya,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  meminta
              kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dan upah minimum sektoral kabupaten/kota
              (UMSK) tahun 2021 sekurang-kurangnya sebesar 8%. Angka kenaikan sebesar 8% tersebut,
              setara dengan kenaikan upah minimum dalam tiga tahun terakhir.

              Sementara itu, Ketua DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta, Sarman
              Simanjorang  mengatakan,  sangat  tidak  elok  berbicara  UMP,  UMK  atau  UMSK  dalam  kondisi
              ekonomi seperti saat ini akibat dampak Covid-19. Apalagi sampai mematok angka kenaikan 8%.

              Sarman menyebut, yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana pengusaha dan pekerja bersama
              sama melawan Covid-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga badai ini
              cepat berlalu.

              "Jadi  jika  ada  permintaan  kenaikan  UMP  atau  UMK  tahun  2021  sangat  tidak  beralasan  dan
              terkesan tidak mau tau kesulitan yang dihadapi pelaku usaha saat ini," kata Sarman.

              Sarman  mengatakan,  jika  alasan  permintaan  kenaikan  upah  untuk  menjaga  daya  beli
              masyarakat, pemerintah sudah meluncurkan program subsidi bagi pekerja yang bergaji di bawah
              5juta perbulan sebesar Rp 600.000 selama empat bulan kepada 15 juta pekerja peserta BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Kemudian, pemerintah juga sudah memberikan bantuan modal kerja terhadap pengusaha mikro
              sebanyak Rp 2.4 juta yang menyasar ke 12 juta UMKM, juga program kartu prakerja serta bansos
              lainnya kepada masyarakat.

              Sarman menyebutkan, dengan berpedoman kepada PP 78/ tahun 2015, pengusaha meminta
              agar kenaikan UMP,UMK atau UMSP tahun 2021 adalah 0% atau tidak ada kenaikan dengan
              memperhatikan kondisi yang dihadapi pengusaha saat ini. Indikatornya jelas yakni pertumbuhan
              ekonomi tahun 2020 kuartal I diangka 2,97% dan kuartal II terkontraksi minus 5.32%.

              "Dengan kondisi ekonomi saat ini pertumbuhan ekonomi kita diprediksi masih terkontraksi minus
              artinya resesi sudah di depan mata. Apakah dalam situasi ekonomi saat ini masih tepat buruh
              minta kenaikan UMK 2021 sampai 8%, tentu sangat disayangkan," ujar Sarman..










                                                           97
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103