Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 112
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto memaparkan, pihaknya melakukan validasi nomor
rekening dalam beberapa tahapan. Setelah data nomor rekening diberikan oleh perusahaan,
jelas Agus, pihaknya mencocokkan antara data pemilik rekening dari sistem perbankan dengan
data yang terdaftar di BPJAMSOSTEK.
"Dari 14,5 juta (nomor rekening, BPJAMSOSTEK) terus melakukan validasi kepada sistem yang
ada di bank. Validasi ini meliputi nomor rekening, nama yang ada yang ada di BPJAMSOSTEK
dengan yang tercatat di bank," kata Agus dalam konferensi pers secara virtual, Selasa
(8/9/2020).
Setelah melewati screening terhadap data perbankan, selanjutnya data pemilik rekening akan
divalidasi apakah memenuhi kriteria sebagai penerima BSU sesuai Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 14 Tahun 2020. Sejauh ini, 12,5 juta nomor rekening dinyatakan memenuhi kriteria
Permenaker tersebut.
Adapun 12,5 juta nomor rekening kembali melewati validasi ketunggalan. Proses tersebut
dilakukan untuk memastikan nama pemilik rekening sesuai dengan data kependudukan dan
setiap pekerja hanya mendaftarkan satu rekening untuk pengiriman bantuan. Dari proses
penyaringan ini, didapatkan 11,7 nomor rekening yang kepemilikannya valid, sedangkan 779
ribu data rekening dikembalikan ke perusahaan untuk diperbaiki.
Sementara itu, ada 1,6 juta data pemilik rekening yang dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria
Permenaker 14/2020 dan dipastikan tidak dapat menerima bantuan.
"Ada 1,6 juta yang tidak valid dan tidak bisa diteruskan (menerima bantuan karena tidak sesuai
dengan kriteria di Permenaker," sebut Agus.
Ia merinci, dari jumlah 1,6 juta yang dinyatakan tidak berhak menerima BSU, 62% di antaranya
dikarenakan gaji pekerja yang tercatat di BPJAMSOSTEK lebih dari Rp 5 juta. Sementara itu,
38% lainnya lantaran pekerja terdaftar setelah 30 Juni 2020.
Menurut Agus, ketidaksesuaian data pekerja dengan kriteria Permenaker tersebut terjadi karena
perusahaan tidak menyortir terlebih dahulu pekerja yang berhak menerima bantuan.
"Karena sebagian dari perusahaan tersebut mengirimkan nama-nama karyawannya, mungkin
ada kesulitan untuk memilah mana yang upahnya di bawah Rp 5 juta," ulas Agus.
"Ada kemungkinan kesulitan memilah mana karyawan yang (masuk) sebelum bulan Juni dan
karyawan baru yang baru didaftarkan sehingga mereka daftarkan semuanya. Nah ini juga
terseleksi atau terfilter di sistem aplikasi BPJAMSOSTEK," lanjutnya.
Sebagai informasi, BPJAMSOSTEK telah menyetorkan 9 juta nomor rekening kepada
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama pada
24 Agustus 2020, diserahkan 2,5 juta rekening. Selanjutnya di tahap kedua pada 1 September
telah diserahkan 3 juta rekening. Di tahap ketiga pada 8 September diserahkan 3,5 juta rekening.
Berdasarkan data Kemnaker, sejauh ini sudah 3.697.296 pekerja yang menerima BSU. Sisanya
masih dalam proses penyaluran.
111