Page 273 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 273

Provinsi  DKI  Jakarta  menempati  peringkat  teratas  dengan  pekerja  paling  banyak  menerima
              bantuan subsidi gaji/upah yakni sebesar 1.071.414 pekerja atau sekitar 19,48 persen. Urutan
              kedua hingga kelima ditempati oleh Jawa Barat (1.029.830 pekerja/18,72 persen), Jawa Tengah
              (702.531  pekerja/12,77  persen),  Jawa  Timur  (560.670  pekerja/10,19  persen),  dan  Banten
              (455.193 pekerja/8,28 persen).

              "Subsidi  upah  ini  diharapkan  mampu  menjaga  serta  meningkatkan  daya  beli  pekerja,  dan
              mendongkrak  belanja  konsumsi.  Sehingga  menimbulkan  multiplier  effect  pada  pertumbuhan
              ekonomi  dan  kesejahteraan  masyarakat,"  kata  Menaker  Ida  Fauziyah  dalam  Siaran  Pers
              Kemnaker, Senin (7/9/2020).

              Menaker  Ida  mengatakan,  melalui  subsidi  gaji/upah,  pemerintah  ingin  melindungi,
              meningkatkan, dan mempertahankan ekonomi pekerja dari dampak pandemi Covid-19. Uang
              yang  masuk  langsung  ke  rekening  pekerja  tersebut  dapat  dibelanjakan  sesuai  dengan
              kebutuhan,  baik  kebutuhan  primer  maupun  sekunder.  "Akan  lebih  baik  jika  bantuan  subsidi
              gaji/upah  dibelanjakan  produk-produk  lokal  dan  UMKM.  Dengan  demikian  industri  lokal  dan
              UMKM juga ikut bergeliat," kata Menaker Ida.
              Pada saat yang sama, Menaker Ida juga menyampaikan, pihaknya kan terus memantau dan
              melakukan  evaluasi  penyaluran  bantuan  subsidi  upah.  Dengan  demikian,  proses  penyaluran
              tahap berikutnya makin memuaskan.

              Bantuan subsidi gaji/upah diberikan kepada pekerja sebesar Rp600 ribu perbulan selama empat
              bulan. Penyaluran dilakukan per dua bulan sekali, yakni Rp1,2 juta.

              Berikut persebaran data calon penerima subsidi upah/gaji tahap I dan II berdasarkan provinsi
              adalah  sebagai  berikut:    1.  DKI  Jakarta  (1.071.414  -  19,48%)    2.  Jawa  Barat  (1.029.830  -
              18,72%)  3. Jawa Tengah (702.531 - 12,77%)  4. Jawa Timur (560.670 - 10,19%)  5. Banten
              (455.193 - 8,28%)  6. Sumatera Utara (242.368 - 4,41%)  7. Kalimantan Timur (166.026  -
              3,02%)  8. Riau (152.850 - 2,78%)  9. Bali (133.197 - 2,42%)  10. Kepulauan Riau (116.790 -
              2,12%)  11. Sumatera Selatan (106.030 - 1,93%)  12. Kalimantan Tengah (97.376 - 1,77%)  13.
              DI Yogyakarta (91.518 - 1,66%)  14. Kalimantan Selatan (85.510 - 1,55%)  15. Lampung (83.848
              - 1,52%)   16. Kalimantan Barat (82.863 - 1,51%)  17. Sulawesi Selatan (63.392 - 1,15%)  18.
              Jambi (51.256 - 0,93%)  19. Sumatera Barat (41.009 - 0,75%)  20. Sulawesi Utara (27.802 -
              0,51%)  21. Bangka Belitung (22.527 - 0,41%)  22. NTB (16.379 - 0,30%)  23. Bengkulu (16.176
              - 0,29%)  24. Kalimantan Utara (11.719 - 0,21%)  25. Sulawesi Tengah (10.654 - 0,19%)  26.
              Aceh (10.110 - 0,18%)  27. Papua Barat (8.819 - 0,16%)  28. Papua (8.331 - 0,15%)  29. maluku
              (7.302 - 0,13%)  30. NTT (7.264 - 0,13%)  31. Sulawesi Barat (5.980 - 0,11%)  32. Sulawesi
              Tenggara (5.789 - 0,11%)  33. Gorontalo (4.963 - 0,09%)  34. Maluku Utara (2.514 - 0,05%).























                                                           272
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278