Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 35

Informasi  yang  diterima  Jawa  Pos  Radar  Malang  di  lokasi  kejadian,  elevator  nahas  tersebut
              membawa setidaknya sebelas pekerja proyek yang kebanyakan berasal dari timur Kabupaten
              Malang.

              Korban kecelakaan kerja yang tewas adalah Lukman, Subekti, keduanya asal Kecamatan Jabung;
              Kasianto dari Pakis; dan Agus Pratama asal Kecamatan Ngantang. Semua korban berusia 30
              hingga 37 tahun, dengan Agus Pratama sebagai yang paling muda.

              Rata-rata, luka yang dialami korban adalah fraktur di bagian kepala yang cukup parah sehingga
              ketika dievakuasi ke IGD yang berada di depan, darah masih mengucur hingga saat dibawa ke
              kamar jenazah RSSA untuk dilakukan visum.

              Bambang,  40,  salah  seorang  pekerja yang ditemui  di  lokasi,  menyatakan,  peristiwa tersebut
              terjadi sesaat setelah para pekerja baru saja makan siang. "Semua habis makan siang dan akan
              kembali mengerjakan proyek Itu sekitar pukul 12.30" terang dia.

              Pria asal Desa Sukopuro,Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, itu menyebutkan, saat kejadian,
              ada sekitar sebelas orang yang menaiki elevator berukuran sekitar tiga kali 1 meter tersebut.
              Saat kejadian, satu 'selamat karena melompat dan bergelantungan di gedung.

              "Sementara yang lain, enam luka berat dan empat tewas karena terhempas dari atas sampai
              bawah," tambahnya.

              Bambang membeberkan, kejadian tersebut terjadi sekitar lima menit sejak elevator naik dari
              lantai bawah. Ketika elevator mencapai perbatasan antara lantai 4 dan 5, k^bel penarik kabin
              yang terdiri atas rangka besi tersebut tetiba saja putus.

              "Tahu-tahu putus, langsung mereka terhempas dari atas, padahal biasanya para pekerja lain itu
              naiknya tidak bareng-bareng seperti tadi," beber dia.
              Dia pun mengaku tidak mengetahui penyebab kabel baja tersebut putus. Namun, dia menyebut
              bila kabel baja tersebut baru saja diganti seminggu lalu.

              "Lain cerita kalau pakai kabel lama, penyebab langsung diketahui. Ini kabel baru saja diganti
              tujuh harian sebelum kejadian tadi," ungkap dia.

              Kabel  baja  tersebut  diperkirakan  mampu  menarik  beban  hingga  1  ton  material  bangunan.
              Namun,  estimasi  di  lapangan  dengan  sebelas  orang  yang  naik  ke  elevator  tersebut  hanya
              berkisar pada 6 kuintal.

              Saat wartawan koran ini berada di lokasi, 'memang tampak kabel baja yang digunakan untuk
              menarik kabin tersebut mengalami putus dan terurai di dekat mesin diesel penarik.

              Info yang beredar di lokasi dari salah seorang pekerja dan beberapa relawan menyebutkan, para
              pekerja yang naik di elevator tersebut tidak menggunakan peralatan keselamatan berupa helm
              dan tali pengaman.
              Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Azi Pratas Guspitu kini masih mencari tahu penyebab
              kejadian tersebut.

              Pihaknya  masih  membawa  saksi  kejadian  itu  ke  polresta  berupa  pekerja  dan  pengawas
              proyek.Pihaknya pun membenarkan soal kabel baja yang putus.

              "Memang  ini  dari  elevator,  kuat  dugaannya  di  situ,  soalnya  keterangan  saksi  pas  awal-awal
              memang para pekerja itu terhempas dari sana," ujar dia.

              (biy/cl2/diq)

                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40