Page 107 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 107

Judul               Dampak Inflasi, UMP dan UMK Bakal Naik Pada 2022, Segini
                                    Besarannya
                Nama Media          law-justice.co
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://www.law-justice.co/artikel/118664/dampak-inflasi-ump-dan-
                                    umk-bakal-naik-pada-2022-segini-besarannya/
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-10-27 18:10:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              negative  -  Adi  Mahfudz  Wuhadji  (Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  RI)
              Dengan begitu nanti tentu kalau berbicara penetapannya tergantung data hasil BPS. Jadi kami
              tidak bisa mengintisarikan dan berasumsi sebelum menerima data dari BPS yang dimaksud



              Ringkasan

              Pemerintah Bakal menaikkan Upah minimum bagi provinsi (UMP) maupun kabupaten/kota (UMK)
              pada tahun 2022. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan inflasi, paritas daya beli, tingkat
              penyerapan  tenaga  kerja.  Disamping  itu,  kenaikan  UMP  dan  UMK  disinyalir  akan  membantu
              pemulihan  ekonomi  masyarakat  akibat  pandemi  Covid-19.  Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan
              Nasional (Depenas) RI, Adi Mahfudz Wuhadji mengatakan, perhitungan kenaikan upah minimum
              tahun 2022 masih menunggu data dari Badan Pusat Statistik (BPS).



              DAMPAK INFLASI, UMP DAN UMK BAKAL NAIK PADA 2022, SEGINI BESARANNYA

              Jakarta,  law-justice.co  -  Pemerintah  Bakal  menaikkan  Upah  minimum  bagi  provinsi  (UMP)
              maupun kabupaten/kota (UMK) pada tahun 2022. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan
              inflasi, paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja. Disamping itu, kenaikan UMP dan
              UMK disinyalir akan membantu pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19.

              Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  RI,  Adi  Mahfudz  Wuhadji  mengatakan,
              perhitungan  kenaikan  upah  minimum  tahun  2022  masih  menunggu  data  dari  Badan  Pusat
              Statistik (BPS).

              Adi mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggelar dialog bersama Dewan
              Pengupahan Nasional (Depenas) dan Badan Pekerja Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (BP




                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112