Page 155 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 155

BURUH JABAR TUNTUT UPAH MINIMUM 2022 NAIK 10 PERSEN

              Terasjabar.id -- Ketua DPD KSPSI Prov Jawa Barat Roy Jinto mengatakan, buruh menolak UU
              Cipta  Kerja.  Buruh  pun,  meminta  pemerintah  menetapkan  Upah  minimum  tahun  2022  naik
              sebesar 10 persen.

              Roy menjelaskan, menjelang penetapan UMK tahun 2022, buruh menyatakan empat tuntutan.
              Pertama, meminta pemerintah membatalkan UU Cipta Kerja. Kedua, menolak penetapan UMP
              Tahun 2022 di wilayah Jawa Barat.

              Ketiga, meminta pemerintah menetapkan UMK Tahun 2022 di kab/kota se Jabar sebesar 10
              persen. Terakhir, menetapkan upah diatas upah minimum sebagai pengganti UMSK.

              "Kenaikkan  upah  minimum  sangat  dinanti-nantikan  oleh  kaum  pekerja/buruh  untuk
              meningkatkan daya beli, dan sebagai salah faktor meningkatkan produktivitas pekerja/buruh,"
              paparnya, Rabu (27/10).

              Roy mengatakab, saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 2 sebesar 7,07 persen
              dan inflasi Y to Y sebar 1,78 persen dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal 3 dan
              4 bisa mencapai 10 persen.

              Sehingga, kata dia, tuntutan kaum buruh sebesar 10 persen tahun 2022 merupakan hal wajar
              dan sangat rasional. Karena dengan kenaikan upah minimum tahun ini, tentu akan berdampak
              positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di Jawa barat.
              "Oleh karena itu, kita meminta Gubernur Jawa Barat untuk menaikkan UMK Tahun 2022 sesuai
              tuntutan kaum buruh," tegasnya.

              Pemprov Jabar, saat ini, belum menetapkan kebijakan terkait Upah Minimum Kota/Kabupaten
              (UMK) Tahun 2022. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, terkait upah buruh pihaknya masih
              menunggu arahan dari pemerintah pusat.

              "Masih menunggu arahan seperti apa. Biasanya kan nunguu dari Kemenaker kan masih akhir
              November yaa. Aspirasi, sudah berdatangan kami ingin seadil-adilnya," ujar Ridwan Kamil yang
              akrab disapa Emil, Rabu (27/10).

              Saat ditanya apakah dengan situasi ekonomi saat ini upah memungkinkan naik, Emil mengatakan
              hal itu masih di kaji. "Jadi kita ini sedang proses belum normal tapi menuju normal jadi akan jadi
              pertimbangan," katanya.

              Disadur dari Republika.co.id Ketua DPD KSPSI Prov Jabar UU Cipta Kerja.






















                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160