Page 159 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 159
Ringkasan
Pembahasan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021 di Jawa Tengah akan dimulai dalam waktu
dekat. Kelompok buruh mengharapkan kenaikan. Di sisi lain, kelompok pengusaha sepakat
dengan kenaikan UMP tersebut. Namun, persentase kenaikan UMP hingga 10 persen dinilai
memberatkan. "Yang jelas, Apindo Provinsi Jawa Tengah setuju dengan kenaikan UMP. Namun,
kita harapkan kenaikan tersebut bisa menyesuaikan dengan kondisi recovery yang tengah
berjalan," jelas Frans Kongi, Ketua Apindo Provinsi Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).
APINDO JATENG HARAPKAN KENAIKAN UMP 2022 TETAP RASIONAL
SEMARANG - Pembahasan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021 di Jawa Tengah akan dimulai
dalam waktu dekat. Kelompok buruh mengharapkan kenaikan. Di sisi lain, kelompok pengusaha
sepakat dengan kenaikan UMP tersebut. Namun, persentase kenaikan UMP hingga 10 persen
dinilai memberatkan.
"Yang jelas, Apindo Provinsi Jawa Tengah setuju dengan kenaikan UMP. Namun, kita harapkan
kenaikan tersebut bisa menyesuaikan dengan kondisi recovery yang tengah berjalan," jelas Frans
Kongi, Ketua Apindo Provinsi Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).
Kepada Bisnis, Frans menegaskan komitmen pengusaha untuk memberikan upah yang layak.
"Ini tanggung jawab perusahaan. Bagaimana bisa memberikan upah yang baik, supaya
karyawan senang, produktivitasnya meningkat. Memang semua pengusaha maunya begitu,"
jelasnya.
Meskipun demikian, Frans mengungkapkan bahwa sektor industri Jawa Tengah masih dalam
fase pemulihan setelah terdampak pandemi Covid-19. "Saat ini kita masih susah karena pandemi.
Meskipun perlahan-lahan kita sudah mulai bangkit, tetapi belum bisa lari lah. Oleh karena itu, ini
ada aturan baru, PP No.36/2021, saya pikir ini cukup baik untuk diterapkan," jelasnya.
Pemulihan yang terjadi di sektor industri, menurut Frans, masih memerlukan sejumlah dukungan
dan intervensi dari pemerintah. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan permodalan. "Kita
akui industri kita sudah mulai berjalan, pasar ekspor kita juga baik. Tetapi kita kekurangan modal
kerja, kita sudah minta perbankan soal itu," tambahnya.
UMP Jawa Tengah yang saat ini dipatok di angka Rp1.798.979 dinilai masih kompetitif. Frans
menyebut bahwa angka tersebut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor industri
di Jawa Tengah.
"Upah minimum kita ini sehat, dalam arti Gubernur dalam menetapkan upah sudah cukup
rasional, tidak emosional. Karena daerah lain seperti itu, kenaikannya cukup tinggi.
Kenyataannya, upah minimum yang terlalu tinggi membuat pengusaha tidak bisa bayar, akhirnya
lari ke Jawa Tengah atau bahkan luar negeri," jelas Frans.
Kalangan pengusaha berharap agar kenaikan UMP di Jawa Tengah bisa terus mendukung
perkembangan sektor industri. Terlebih dengan banyaknya kawasan industri baru yang disiapkan
untuk menampung pabrik-pabrik pindahan dari luar dan dalam negeri.
"Sekarang saya pikir we are on the right track, kita sudah di satu jalan yang baik. Untuk recovery
dan peningkatan, untuk pertumbuhan ekonomi dan industri. Bukan hanya di masa pandemi, tapi
juga untuk melampaui pandemi. Menuju kesejahteraan rakyat," jelas Frans.
158