Page 178 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 178

Setelah mengusulkan besaran UMP tersebut, Winarso menyebut pihaknya tidak akan menutup
              ruang untuk berdiskusi dengan Dewan Pengupahan yang ada di provinsi, Apindo, dan Pemprov
              DKI Jakarta.

              Lebih jauh, Winarso menjelaskan kalau saat ini buruh laik sejahtera dan bahagia. Terlebih para
              buruh  yang  sudah  berkeluarga  dan  memiliki  dua  anak.  Dengan  begitu,  Winarso  berharap
              pihaknya  dapat  bertemu  dengan  Anies  Baswedan  secara  langsung  untuk  menyampaikan
              masukannya terkait dengan kesejahteraan buruh.

              Pihaknya juga berharap agar gubernur juga mau menaikkan UMP dan UMSP pada tahun 2022.

              "Kami warga Jakarta berhak bahagia dan berhak sejahtera," ujarnya.

              Winarso menjelaskan sebetulnya usulan ini sudah disampaikan kepada Anies Baswedan sejak
              tahun 2021 lalu. Namun hingga saat ini, Anies Baswedan tidak memberikan respons positif.
              "Saya sampaikan bahwa yang kami tuntut hanya sebuah kebutuhan yang laik tidak lebih dari
              itu," ucapnya.

              Dalam  orasinya  kemarin,  UU  Cipta  Kerja  khususnya  dalam  klausul  ketenagakerjaan  yang
              sekarang ada sangat tidak berpihak kepada para buruh. Menurutnya, sejatinya para buruh bukan
              tidak  mendukung  terhadap  perbaikan  nilai  investasi  yang  diharapkan  pemerintah  dari
              keberadaan UU Cipta Kerja Omnibus Law ini.

              Namun demikian, pemerintah kata dia harus memperhatikan kesejahteraan buruh.

              "Tolong tetapkan upah minimum dan upah minimum sektoral ditetapkan karena UU Cipta Kerja
              tidak berpihak, bahkan turunannya PP 36 sangat tidak laik," katanya.

              Menanggapi  tuntutan  para  buruh,  Wakil  Gubernur  Ahmad  Riza  Patria  akhirnya  turut  angkat
              bicara. Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi seperti sekarang memang menjadi
              tantangan bagi semua pihak, baik itu pemerintah, perusahaan, dan tidak terkecuali para buruh
              itu sendiri.

              Meski demikian, formula kenaikan upah ini memang harus dipikirkan secara adil bagi semuanya.

              "Yang penting harus proporsional, harus adil bagi semua pihak kan itu tripartit. Adil bagi buruh,
              adil bagi pengusaha, adil bagi pemerintah," katanya di Balai Kota Jakarta Selasa, 26 Oktober
              2021.

              Oleh karena kondisi sekarang yang tidak biasa ini, lanjut Ahmad Riza Patria semua pihak tidak
              boleh ingin menang sendiri. Masalah ini memang harus dicarikan solusi dengan duduk bersama
              antara buruh, pengusaha, dan pemerintah untuk kemudian mencari formula yang terbaik dan
              proporsional.

              "Pengusaha maunya begitu tidak baik juga, atau buruh semaunya sendiri (maunya begini) kan
              tidak baik," ucapnya seperti dikutip oleh JakBarNews.com dari Pikiran Rakyat dengan judul Buruh
              Desak Kenaikan Upah Minimum 2022, Wagub Riza Patria: Terpenting Harus Proporsional.(Amir
              Faisol/Pikiran Rakyat)***










                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183