Page 37 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 37

DKI BELUM PUTUSKAN PENAIKAN UMP 2022

              Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memutuskan untuk menaikkan upah minimum
              provinsi (UMP) pada tahun 2022. Hal itu dikarenakan kondisi saat ini masih keadaan pandemi
              Covid-19.

              "Setiap tahun kan kalau kita bicara kenaikan UMP itu memang selalu naik. Tapi kan kita liat
              situasinya. Sekarang kan masih pandemi. Tentu kan kita juga lihat kemampuan para pengusaha.
              Pengusaha kan banyak juga sekarang yang berat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza
              Patria di Jakarta, Rabu (27/10).

              Riza mengatakan pihaknya akan mencarikan solusi terbaik antara pengusaha dengan buruh agar
              kedua belah pihak bisa adil dalam menyikapi situasi serta tuntutan saat ini. "Sekarang ini yang
              berat kan pengusaha, masyarakat, pemerintah saja berat. Memang semuanya harus adil. Nanti
              kita carikan formula yang terbaik buat semua pihak," tuturnya.

              Dikatakan Riza, sekarang ini tidak boleh menang-menangan baik pengusaha maupun buruh.
              Namun, ia berjanji akan mencarikan solusi untuk kedua belah pihak.

              "Tidak  boleh  mau  menang-menangan  pemerintah  mau  menang  sendiri, semaunya  kan  tidak
              baik. Pengusaha maunya begitu, tidak baik juga. Atau buruh maunya sendiri kan tidak baik.
              Semuanya pasti akan duduk bersama di satu meja untuk mencari solusi terbaik," ucapnya.

              Kendati begitu, Riza menuturkan pihaknya menghormati usulan dari elemen buruh yang meminta
              kenaikan upah sebesar 10 persen pada 2022 mendatang di Ibu Kota.

              "Semua aspirasi buruh, pekerja, karyawan, maupun ASN sekalipun tentu kami sikapi secara baik
              secara bijak. Yang penting harus proporsional. Adil bagi seluruh pihak. Adil bagi buruh, adil bagi
              pengusaha, adil bagi pemerintah. Yang paling penting adil bagi masyarakat," ujarnya.
              Seperti diketahui, Serikat buruh melakukan aksi demonstrasi menuntut kepastian kenaikan Upah
              Minimum  Provinsi  (UMP)  untuk  tahun  2022.  Mereka  yang  tergabung  dari  berbagai  federasi
              datang tiba di depan Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB.

              Seorang  narator  aksi  mengatakan,  mereka  meminta  agar  perwakilan  mereka  diterima  oleh
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk pem-bicaraan kenaikan UMR 2022.

              "Seharusnya UMP DKI Jakarta sebesar 5 juta rupiah. UMP itu buat masa kerja 1 tahun, parahnya
              ini UMP diterapkan seluruh pekerja di DKI Jakarta. Ini harus ditindak, banyak banget perusahaan
              memberlakukan  UMP  ke  semua  pekerjaannya  bahkan  cendrerung  tak  ada  kenaikan,"  ujar
              demonstran di depan Balai Kota DKI, Selasa (26/10).

              Sekelompok buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSP-MI) DKI
              Jakarta  itu  menuntut  UMP  2022  di  Jakarta  naik  sebesar  10  persen.  Tuntutan  lainnya  yaitu
              berlakukan UMSK 2021, mencabut UU Ombibus law dan PKB tanpa omnibus law.

              SPMI menuntut kenaikan UMK 2022 hingga 10 persen karena berdasarkan hasil surveinya, rata-
              rata 60 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) mengalami kenaikan. jon/S-2











                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42