Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2021
P. 36

TANGKAP PELUANG EKONOMI BONUS DEMOGRAFI, LANYALLA TEKANKAN
              PENTINGNYA PENINGKATAN KUALITAS SDM
              Ketua  DPD  RI  AA  La  Nyalla  Mahmud  Mattalitti  mengatakan  salah  satu  tantangan  terbesar
              Indonesia untuk menangkap peluang ekonomi di masa mendatang adalah sumber daya manusia
              (SDM).

              Hal disampaikan La Nyalla melihat potensi peluang ekonomi kalau Undang-Undang Cipta Kerja
              atau UU Ciptaker berjalan dengan baik di lapangan.

              Ia menuturkan dari hasil analisis sejumlah pengamat ekonomi diketahui bahwa jika pertumbuhan
              ekonomi Indonesia sesuai target yakni 7 persen maka tenaga kerja akan terserap dengan baik.

              Namun, jika pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5 persen maka bonus demografi yang didapat
              Indonesia tak seluruhnya terserap.
              La Nyalla mengakui bukan perkara mudah agar tenaga kerja terserap.

              Sebab, katanya, kunci utama penyerapan tenaga kerja adalah SDM yang andal.

              "Kita tidak bisa menganggap mudah penyerapan tenaga kerja, sebab jika UU Ciptaker sudah
              berjalan maksimal, maka kita memerlukan SDM yang mumpuni dan terampil," kata LaNyalla
              Kamis (14/1).
              Dalam kerangka itu, LaNyalla meminta kepada pemerintah untuk memaksimalkan Kementerian
              Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  serta  Dinas  Tenaga  Kerja  di  daerah-  daerah  untuk
              mempersiapkan sumber daya yang unggul sedini mungkin.

              "Sehingga  begitu  saatnya  iklim  perekonomian  mulai  bergerak  kita  sudah  memiliki  SDM  yang
              siap," tutur LaNyalla.

              Dia mengakui bukan perkara mudah menyiapkan SDM andal dalam konteks pemulihan ekonomi
              nasional.

              Namun, ia menegaskan bukan perkara sulit pula untuk direalisasikan sepanjang memiliki political
              will.
              "Tentu  saja  memerlukan  kerja  keras.  Kita  tidak  boleh  berleha-leha.  Presiden  Jokowi  sudah
              menyatakan kita harus bekerja keras untuk memulihkan ekonomi nasional," ujar LaNyalla.

              Pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah
              penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan usia tidak produktif (di bawah
              15 tahun dan di atas 64 tahun).

              Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah
              penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Supaya Indonesia dapat memetik manfaat
              maksimal  dari  bonus  demografi,  ketersediaan  SDM  usia  produktif  yang  melimpah  harus
              diimbangi  dengan  peningkatan  kualitas  dari  sisi  pendidikan  dan  keterampilan,  termasuk
              kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja.











                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40