Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 12

Aan mengatakan, BBPLK Bandung memberikan pelatihan di bidang otomotif dan manufaktur.
              Kerja  sama  dilalukan  dengan  Mitsubishi,  Nissan,  Isuzu,  dan  Yamaha.  Hal  ini  juga  dilakukan
              dengan berbagai perusahaan manufaktur.

              Untuk  menjawab  tantangan  perkembangan  teknologi  yang  terus  mengalir  deras,  Aan
              mengatakan, pihaknya pun tengah merencanakan pelatihan pekerja untuk industri mobil listrik.
              Apalagi, pada 2021 di Jawa Barat, industri mobil listrik akan mulai berproduksi. "Hal ini tentunya
              sudah diantisipasi BBPLK Bandung," kata Aan.

              Menurut Aan, sejumlah instruktur di BBPLK Bandung sudah menjalani pelatihan produksi mobil
              listrik. Jika sudah disetujui, pihaknya tahun depan siap melakukan pelatihan produksi mobil listrik
              di BBPLK Bandung. "Inilah contoh nyata dalam adaptasi cepat perkembangan teknologi bidang
              industri," ujarnya.

              BBPLK Bandung, kata dia, dalam setahunnya bisa mencetak 12.000 orang siap kerja yang telah
              dibekali  kemampuan  kerja  utama.  Sementara  itu,  pada  kesempatan  tersebut,  para  anggota
              Komisi IX DPR RI memantau pelaksanaan pelatihan di BBPLK Bandung.

              Mereka memastikan protokol kesehatan diutamakan, di tengah upaya pencetakan sumber daya
              manusia yang siap kerja di sektor industri, baik otomotif maupun manufaktur. Di tengah pandemi
              sekalipun,  perekonomian  harus  kembali  pulih  melalui  penyiapan  tenaga  kerja  yang  handal.
              Anggota  Komisi  IX  DPR,  Netty  Prasetiyani,  mengatakan,  seperti  yang  disampaikan  Menteri
              Ketenagakerjaan, pengangguran kian bertambah di tengah pandemi. Kemudian, PHK meningkat
              sampai angka 3 juta orang.

              "Pada  masa  pandemi,  kita  perlu  sebuah  terobosan  agar  tetap  memberikan  lapangan  kerja.
              Jangan hanya lakukan bussines as usual karena sebelum masa pandemi saja sudah kesulitan
              untuk  ketenagakerjaan,  apalagi  masa  pandemi.  Kita  harus  berpikir  keras  untuk  mengatasi
              dampak pandemi," katanya. (Novianti Nurulliah)***









































                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17