Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 17

Sesuai  Konvensi  102,  cakupan  kepesertaan  jaminan  pengangguran  sekurang-kurangnya  50
              persen  dari  semua  karyawan  yang  tercatat  di  perusahaan,  baik  publik  maupun  swasta.
              Sementara dalam Konvensi 168 sekurang-kurang-nya 85 persen dari semua karyawan, bahkan
              termasuk  peserta pemagangan.  K168 juga  mengatur  ketentuan  untuk pekerja  musiman  dan
              pekerja  baru.  Malaysia,  Vietnam,  dan  Thailand  mewajibkan  semua  pekerjanya  ikut  dalam
              program ini. Semakin banyak pekerja ikut, akan terwujud prinsip pooling of risk dan menjaga
              kelangsungan pendanaan program.

              Untuk mencegah penyalahgunaan, ILO mensyaratkan kualifikasi tertentu untuk peserta yang
              berhak  dapat  tunjangan.  Dalam  konvensi  ILO,  kualifikasi  pengangguran  yang  ditanggung
              meliputi:  (1)  pengangguran  itu  harus  tak  dikehendaki  (involuntary  unemployment,  (2)
              pengangguran harus bersifat sementara (temporary unemployment), (3) penganggur yang akan
              dapat benefit ini harus telah memiliki pekerjaan sebagai sumber penghidupannya (bukan untuk
              yang baru mau bekerja), (4) penganggur harus tetap mampu bekerja, (5) penganggur harus
              tetap bersedia bekerja kembali, dan (6) penganggur harus bersedia menerima pekerjaan yang
              cocok.

              Sementara  K168  menyebutkan  peserta  yang  memenuhi  syarat/kualifikasi  untuk  dapat
              tunjangan: peserta benar kehilangan pekerjaan dan sudah membayar minimal 6-12 bulan iuran.
              Konvensi ILO 168 menyatakan tunjangan dapat dikecualikan karena perilaku buruk, berhenti
              sukarela tanpa alasan sah.

              Di  Malaysia,  tunjangan  dikecualikan  untuk  pengunduran  diri  sukarela,  berakhirnya  kontrak,
              kesalahan karena perilaku buruk, dan pensiun wajib. Penerima tunjangan harus mampu bekerja,
              mau  bekerja,  dan  aktif  mencari  kerja.  Di  Vietnam,  tunjangan  ditangguhkan  jika  peserta  tak
              memberitahukan pencarian kerja yang mereka lakukan setiap bulan. Tunjangan pengangguran
              akan  dihentikan  jika  peserta  diketahui  telah  dapat  pekerjaan,  melaksanakan  wajib  militer,
              menerima uang pensiun bulanan.
              ILO  juga  memberi  guideline  terkait  durasi  dan  besaran  tunjangan  yang  diberikan.  K102
              menyebutkan  tunjangan  bersifat  berjangka  dan  temporer,  minimal  45  persen  dari  upah.
              Diberikan selama 13 pekan hingga 12 bulan, termasuk perawatan medis. Adapun dalam Konvensi
              168, tunjangan yang diberikan minimal 50 persen dari upah yang diberikan secara berjangka
              selama 26 pekan dalam jangka waktu pengangguran atau 39 pekan hingga 24 bulan, termasuk
              perawatan medis. Pembayaran tunjangan pengangguran umumnya dilakukan mingguan agar
              memudahkan  pengecekan  secara  periodik  apakah  yang  bersangkutan  telah  dapat  pekerjaan
              baru.

              ILO  juga  memberlakukan  masa  tunggu  (waiting  period)  maksimal  7  hari  setelah  seseorang
              berhenti dari pekerjaannya sebelum dapat tunjangan pengangguran. Masa tunggu diperlukan
              karena  tingginya  moral  hazard,  rumitnya  penyelesaian  pengangguran  dan  besarnya  biaya
              tunjangan, sehingga diharapkan jika banyak pengangguran bisa diselesaikan dalam masa tunggu
              (kembali bekerja), proses dan pembiayaannya bisa ditekan seminimalkan mungkin.
              Di Malaysia, besar tunjangan diberikan dalam persentase menurun (80, 50, 40, 40, 30 dan 30
              persen) dari upah selama 3-6 bulan maksimal, setelah melewati masa tunggu 7 hari. Di Vietnam,
              60 persen dari upah rata-rata enam bulan berturut-turut sebelum pekerja menganggur, dengan
              masa  tunggu  15  hari.  Di  Thailand,  diberikan  berdasarkan  alasan  pengangguran: dipecat  (50
              persen dari gaji bulanan) selama 6 bulan, habis kontrak dan berhenti sukarela (30 persen dari
              gaji bulanan) selama 3 bulan.







                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22