Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 120

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran (UU PPMI). Agar
              UU PPMI implementatif, Menaker Ida menilai bahwa kuncinya adalah sinergitas dan kolaborasi
              seluruh pihak.



              KEMNAKER DAN POLRI PERKUAT SINERGI LINDUNGI PEKERJA MIGRAN

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Pekerjaan  bersama  dengan  Kepolisian  Negara  RI  atau  Polri
              melakukan penandatanganan nota kesepahaman yang memuat kesinergisan pelaksana tugas
              dan  fungsi  ketenagakerjaan.  Hal  tersebut  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  melindungi  para
              pekerja migran Indonesia.

              Selain tugas dan fungsi, penguatan sinergitas tersebut juga mencakup pertukaran data/informasi
              dan pendampingan dalam penanganan Calon PMI non prosedural.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki regulasi
              yang baik dalam hal penempatan dan pelindungan pekerja migran. Regulasi tersebut adalah
              Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran (UU PPMI). Agar
              UU PPMI implementatif, Menaker Ida menilai bahwa kuncinya adalah sinergitas dan kolaborasi
              seluruh pihak.

              "Saya mengajak kita semua untuk semakin awareness terhadap pelindungan kepada pekerja
              migran kita, karena kita tidak bisa menunda, meniadakan bekerja ke luar negeri, karena itu
              adalah hak warga negara yang dilindungi konstitusi. Kewajiban kita, bagi negara, pemerintah,
              memberikan pelindungan kepada pekerja migran," kata Menaker Ida usai menandatangani Nota
              Kesepahaman  antara  Kemnaker  dan  Polri  tentang  Kesinergisan  Pelaksana  Tugas  dan  Fungsi
              Ketenagakerjaan di Jakarta, hari Kamis (19/11/2020).

              Menaker Ida menjelaskan, sinergitas Kemnaker -Polri ini merupakan bentuk komitmen kedua
              institusi untuk memperkuat pelindungan bagi pekerja migran. Sebagaimana diamanatkan UU
              PPMI, pelindungan pekerja migran melibatkan berbagai elemen, baik di pusat maupun di daerah.


              "Pelindungan di UU 18 itu dari hulu sampai hilir. Dari kampung halaman sampai kembali ke
              kampung  halaman.  Begitu  juga  tugas  dan  fungsi  stakeholder.  Yang  dibutuhkan  sekarang
              sinergitas,  koordinasi  antar  stakeholder,  termasuk  sinergi  dengan  Kepolisian  Republik
              Indonesia," kata Menaker Ida menjelaskan.

              Untuk mendukung implementasi nota kesepahaman ini, Menaker Ida juga meminta kepada Polri
              untuk menyosialisasikan kerja sama ini kepada jajarannya di daerah. "Saya juga minta kepada
              Ditjen Binapenta dan PKK untuk menyosialisasikan kerja sama ini hingga ke daerah," katanya.


              Nota Kesepahaman antara Kemnaker dengan Polri ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi
              dan kolaborasi dalam mensinergikan tugas dan fungsi Kemnaker dengan Polri. Ruang lingkup
              Nota  Kesepahaman  ini  antara  lain  pertukaran  data  dan/atau  informasi;  pencegahan,
              penanganan,  dan  penegakan  hukum;  bantuan  pengamanan;  peningkatan  kapasitas  dan
              pemanfaatan sumber daya manusia; pemanfaatan sarana dan prasarana; dan kegiatan lain yang
              disepakati.




                                                           119
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125