Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 175

segi kualitas mengalami penurunan, seperti gula pasir yang sebelumnya dijatah 3 kg dikurangi
              menjadi 1,2 kg, minyak goreng yang semula dijatah 2 kg dikurangi menjadi 1,2 kg, buah-buahan
              awalnya 7,5 kg dikurangi menjadi 4,5 kg dan lainnya.

              "Jika kualitas komponen-komponen KHL tersebut dikonversikan menjadi nominal, maka upah
              pekerja atau buruh berpotensi mengalami penurunan sebesar Rp 245 ribu. Yang paling tidak
              masuk akal adalah yang semula pembalut wanita kemudian dalam Permenaker 18/2020 diganti
              menjadi cotton buds. Gubernur Khofifah sebagai wanita harusnya peka terhadap kegalauan-
              kegalauan pekerja. Bagi buruh wanita kebutuhan akan pembalut merupakan kebutuhan primer.
              Sehingga tidak tepat jika pembalut tersebut diganti menjadi cotton buds," jelasnya.


              Jazuli mengatakan, meski terdapat SE Menaker Nomor M/11/HK.04/X/2020 yang menghendaki
              tidak ada kenaikan upah minimum, namun Khofifah dalam menetapkan UMK maupun UMSK
              tidak  hanya  memperhatikan  yuridis  formal  (SE  Menaker)  semata,  melainkan  harus
              memperhatikan fakta empiris di lapangan.

              "Maka  Khofifah  sepatutnya  mengabaikan  SE  Menaker  tersebut,  karena  tidak  ada  sejarahnya
              seorang  kepala  daerah  diberikan  sanksi  oleh  Pemerintah  Pusat  karena  mensejahterakan
              rakyatnya," ujarnya.

              "Selain  tuntutan  kenaikan  upah,  demonstrasi  kali  ini  juga  tetap  menyuarakan  penolakan
              terhadap Omnibus Law UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Selain penolakan dengan
              aksi-aksi demonstrasi, pimpinan kami di tingkat nasional juga telah melakukan gugatan hukum
              judicial review di Mahkamah Konstitusi," lanjutnya.

              Berikut tuntutan yang akan disampaikan ke Gubernur Khofifah:


              1. Mengabaikan SE Menaker nomor M/11/HK.04/X/2020 yang menghendaki tidak ada kenaikan
              upah minimum pada tahun 2021, sebagaimana yang telah dilakukan Gubernur Khofifah pada
              saat penetapan upah minimum provinsi (UMP) Jawa Timur tahun 2021.

              2. Menaikkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) di masing-masing daerah sebesar Rp 600
              ribu.


              3.  Menetapkan  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dan  upah  minimum  sektoral
              kabupaten/kota (UMSK) secara bersamaan, selambat-lambatnya tanggal 20 November 2020.


              4.  Merekomendasikan  kepada  Pemerintah  Pusat,  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  agar  merevisi
              Permenaker  No  18  tahun  2020  tentang  Perubahan  Atas  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL).


              5. Perkecil disparitas upah minimum di Jawa Timur.













                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180