Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 52

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  dan  Kepolisian  Negara  RI  (Polri)  menandatangani  nota
              kesepahaman (MoU) untuk memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI). MoU itu
              mencakup  tugas  dan  fungsi  hingga  pertukaran  data/informasi  dan  pendampingan  dalam
              penanganan calon PMI nonprosedural.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan saat ini Indonesia memiliki regulasi yang
              baik dalam hal penempatan dan perlindungan pekerja migran. Regulasi tersebut adalah Undang-
              Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran (UU PPMI).



              KEMNAKER DAN POLRI PERKUAT SINERGI LINDUNGI PEKERJA MIGRAN

              Kementerian  Ketenagakerjaan  dan  Kepolisian  Negara  RI  (Polri)  menandatangani  nota
              kesepahaman (MoU) untuk memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI). MoU itu
              mencakup  tugas  dan  fungsi  hingga  pertukaran  data/informasi  dan  pendampingan  dalam
              penanganan calon PMI nonprosedural.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan saat ini Indonesia memiliki regulasi yang
              baik dalam hal penempatan dan perlindungan pekerja migran. Regulasi tersebut adalah Undang-
              Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran (UU PPMI).

              Agar  UU  PPMI  implementatif,  Ida  menilai  bahwa  kuncinya  adalah  sinergitas  dan  kolaborasi
              seluruh  pihak.  Untuk  itu  pihaknya  bersama  Polri  melakukan  penandatanganan  nota
              kesepahaman yang memuat kesinergisan pelaksana tugas dan fungsi ketenagakerjaan.

              "Saya mengajak kita semua untuk semakin awareness terhadap perlindungan kepada pekerja
              migran kita, karena kita tidak bisa menunda, meniadakan bekerja ke luar negeri, karena itu
              adalah hak warga negara yang dilindungi konstitusi. Kewajiban kita, bagi negara, pemerintah,
              memberikan perlindungan kepada pekerja migran," kata Ida dalam keterangan tertulis, Kamis
              (19/11/2020).

              Ida menjelaskan sinergitas Kemnaker dan Polri ini merupakan bentuk komitmen kedua institusi
              untuk  memperkuat  perlindungan  bagi  pekerja  migran.  Sebagaimana  diamanatkan  UU  PPMI,
              perlindungan pekerja migran melibatkan berbagai elemen, baik di pusat maupun di daerah.

              "Pelindungan di UU 18 itu dari hulu sampai hilir.  Dari kampung halaman sampai kembali ke
              kampung  halaman.  Begitu  juga  tugas  dan  fungsi  stakeholder.  Yang  dibutuhkan  sekarang
              sinergitas, koordinasi antarstakeholder, termasuk sinergi dengan Kepolisian Republik Indonesia,"
              kata Ida.

              Untuk mendukung implementasi nota kesepahaman ini, Ida juga meminta kepada Polri untuk
              menyosialisasikan kerja sama ini kepada jajarannya di daerah.

              "Saya  juga  minta  kepada  Ditjen  Binapenta  dan  PKK  untuk  menyosialisasikan  kerja  sama  ini
              hingga ke daerah," katanya.

              Ruang  lingkup  Nota  Kesepahaman  ini  antara  lain  pertukaran  data  dan/atau  informasi;
              pencegahan,  penanganan,  dan  penegakan  hukum;  bantuan  pengamanan;  peningkatan
                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57