Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 50

"Rakor  juga  bertujuan  untuk  penguatan  tugas  dan  fungsi  Satgas  Perlindungan  PMI  serta
              mengevaluasi  kinerja  tim  Satgas  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  di  22
              embarkasi/debarkasi/daerah asal PMI," kata Suhartono.

              Ia  mengemukakan  Satgas  ini  dibentuk  sejak  tahun  2012  dengan  nama  Satuan  Tugas
              Pencegahan  TKI  Non  Prosedural  yang  berada  di  tingkat  pusat  dan  14  wilayah
              debarkasi/embarkasi. Hal ini didasari dari Rencana Strategis (renstra) Kemnaker serta amanat
              Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2011 tentang Tim Terpadu Perlindungan TKI di Luar Negeri
              dalam upaya peningkatan perlindungan PMI.


              Seiring berjalannya waktu, di tahun 2020 ini, nama Satgas yang sebelumnya adalah Satuan tugas
              Pencegahan  TKI  Non  Prosedural  berganti  nama  dengan  Satuan  Tugas  Perlindungan  Pekerja
              Migran  Indonesia.  Hal  itu  agar  cakupan  tugas  dan  fungsi  Satgas  ini  dapat  lebih  luas  sesuai
              dengan amanat Undang-undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran
              Indonesia.

              Pada tahun ini, keberadaan Satgas tidak hanya berada di wilayah debarkasi/embarkasi, namun
              juga berada di wilayah daerah asal PMI dengan total sebanyak 22 wilayah, yaitu Sumatera Utara,
              Tanjung Balai, Batam, Kepulauan Riau, Dumai, Tanjung Jabung Timur, Lampung, DKI Jakarta,
              Banten,  Jawa  Barat,  Jawa  Tengah,  Jawa  Timur,  Bali,  Kalimantan  Selatan,  Kalimantan  barat,
              Sanggau,  Nunukan,  Sulawesi  Utara,  Sulawesi  Tengah,  Pare-Pare,  Nusa  Tenggara  Barat,  dan
              Nusa Tenggara Timur. Pada kesempatan tersebut, ia juga mengemukakan prestasi Satgas PPMI.

              "Berdasarkan  laporan  Satgas  PPMI  pusat  dan  daerah  tahun  2015-2020,  Satgas  PPMI  telah
              berhasil mencegah 12.757 orang calon Pekerja Migran Indonesia yang akan berangkat secara
              non-prosedural," ujar Suhartono.







































                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55