Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 72

KEMNAKER-POLRI PERKUAT KERJA SAMA PELINDUNGAN PMI

              Kementerian  Ketenagakerjaan  dan  Kepolisian  Negara  RI  (Polri)  memperkuat  komitmen
              kerjasama  dalam  melindungi  pekerja  migran.  Selain  tugas  dan  fungsi,  penguatan  sinergitas
              tersebut juga mencakup pertukaran data/informasi dan pendampingan dalam penanganan calon
              PMI non prosedural. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyatakan bahwa saat
              ini  Indonesia  memiliki  regulasi  yang  baik  dalam  hal  penempatan  dan  pelindungan  pekerja
              migran. Regulasi tersebut adalah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
              Pekerja Migran (UU PPMI). Agar UU PPMI implementatif, Menaker Ida menilai bahwa kuncinya
              adalah sinergitas dan kolaborasi seluruh pihak.


              Untuk  itu,  pihaknya  bersama  Polri  melakukan  penandatanganan  nota  kesepahaman  yang
              memuat kesinergisan pelaksana tugas dan fungsi ketenagakerjaan. Penguatan kerjasama dalam
              perlindungan  pekerja  migran  ini  diwujudkan  dengan  penandatanganan  Nota  Kesepahaman
              antara Kemnaker di Jakarta, Kamis (19/11).

              "Saya mengajak kita semua untuk semakin awareness terhadap pelindungan kepada pekerja
              migran kita, karena kita tidak bisa menunda, meniadakan bekerja ke luar negeri, karena itu
              adalah hak warga negara yang dilindungi konstitusi. Kewajiban kita, bagi negara, pemerintah,
              memberikan pelindungan kepada pekerja migran," kata Menaker Ida dalam keterangan persnya
              kepada wartawan.

              Menaker  Ida  menjelaskan,  sinergitas  Kemnaker-Polri  ini  merupakan  bentuk  komitmen  kedua
              institusi untuk memperkuat pelindungan bagi pekerja migran. Sebagaimana diamanatkan UU
              PPMI, pelindungan pekerja migran melibatkan berbagai elemen, baik di pusat maupun di daerah.

              "Pelindungan di UU 18 itu dari hulu sampai hilir. Dari kampung halaman  sampai kembali ke
              kampung  halaman.  Begitu  juga  tugas  dan  fungsi  stakeholder.  Yang  dibutuhkan  sekarang
              sinergitas,  koordinasi  antar  stakeholder,  termasuk  sinergi  dengan  Kepolisian  Republik
              Indonesia," kata Ida menjelaskan.

              Untuk mendukung implementasi nota kesepahaman ini, Menaker Ida juga meminta kepada Polri
              untuk menyosialisasikan kerja sama ini kepada jajarannya di daerah. "Saya juga minta kepada
              Ditjen Binapenta dan PKK untuk menyosialisasikan kerja sama ini hingga ke daerah," katanya.

              Nota Kesepahaman antara Kemnaker dengan Polri ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi
              dan kolaborasi dalam mensinergikan tugas dan fungsi Kemnaker dengan Polri. Ruang lingkup
              Nota  Kesepahaman  ini  antara  lain  pertukaran  data  dan/atau  informasi;  pencegahan,
              penanganan,  dan  penegakan  hukum;  bantuan  pengamanan;  peningkatan  kapasitas  dan
              pemanfaatan sumber daya manusia; pemanfaatan sarana dan prasarana; dan kegiatan lain yang
              disepakati.

              Selain Nota Kesepahaman, dalam kesempatan yang sama juga ditandatangani Perjanjian Kerja
              Bersama  (PKB)  tentang  Pertukaran  Data  dan/atau  Informasi  Serta  Pendampingan  dalam
              Penanganan Penempatan Calon Pekerja Migran Indonesa atau Pekerja Migran Indonesia Yang
              tidak  Sesuai  Prosedur.  PKB  ini  ditandatangani  oleh  Dirjen  Binapenta  dan  PKK  dan  Kepala
              Bareskrim Polri.





                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77