Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 68

atau naik Rp292.882 dari UMK 2020. Padahal, pembahasan sempat alot dan tarik ulur selama
              dua pekan.

              Kepala  Dinas  Ketenagakerjaan  Kabupaten  Bekasi,  Suhup  mengatakan,  kenaikan  ini  akhirnya
              terwujud setelah melalui negosiasi alot Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi yang terdiri dari
              pemerintah,  akademisi,  asosiasi  pengusaha  dan  serikat  buruh."Keputusan  (kenaikan  UMK)
              diputuskan  melalui  voting.  Hasilnya  naik  6,51  persen,"  kata  Suhup kepada  wartawan,  Kamis
              (19/11/200).

              Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi ini menjelaskan, kenaikan UMK ini didasari atas
              inflasi dan pendapatan domestik bruto (PDB). Namun, karena di Kabupaten Bekasi tidak ada
              inflasi,  akhirnya  mengambil  inflasi  dari  Kota  Bekasi.  Di  mana  dari  September  2019  sampai
              September 2020, inflasi menyentuh angka 2,33%.

              Kemudian  berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik,  PDB  mencapai  4,18%.  Sehingga,  dari
              hitungan tersebut kemudian dilakukan voting dan ditetapkan naik 6,51 persen kenaikan UMK-
              nya."Jadi  kenaikannya  yang  akan  kami  rekomendasikan  ke  Gubernur  6,51%,  dengan  angka
              Rp4.751.843.90," ujarnya.


              Kenaikan  UMK  Kabupaten  Bekasi  ini  dilalui  dengan  sejumlah  dinamika.  Sebab,  negosiasi
              penetapan UMK harus melalui tiga kali rapat pengupahan yang berlangsung dalam kurun waktu
              dua pekan. Puncaknya, rapat terakhir yang digelar di Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
              Bekasi, Cikarang Pusat, Rabu, 18 November 2020 malam.

              Rapat diwarnai silang pendapat antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan sejumlah
              serikat buruh yang hadir. Apindo memegang teguh keputusan pusat yakni tidak ada kenaikan
              UMK 2021 karena kondisi pandemi. Hal ini dikuatkan dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
              yang menyatakan hal serupa.

              Di sisi lain, buruh menegaskan harus ada kenaikan. Soalnya, meski pandemi, operasional industri
              berjalan seperti biasa. Karena perbedaan ini, negosiasi pun berlangsung hingga malam hari.
              Negosiasi  pun  akhirnya  dilanjutkan  akhiri  melalui  voting.  Kendati  berjalan  alot,  keputusan
              kenaikan UMK dapat diterima semua pihak.

              Ketua APINDO Kabupaten Bekasi, Sutomo enggan memberi tanggapan lebih jauh soal kenaikan
              ini. Sehingga, Apindo tidak mengikuti voting yang dilakukan. Sehingga mereka menunggu hasil
              keputusan dari Gubernur. Apalagi, sejumlah perusahaan ini tengah dipusingkan dengan kondisi
              perekonomian saat ini.

              "Kami paham teman-teman buruh punya kebutuhan tapi kami juga sedang mumet-mumetnya.
              Karena kami di sini yang bayar. Jadi kami menunggu nanti dari Gubernur seperti apa," katanya.
              Hingga  saat  ini,  kata  dia,  seluruh  pengusaha  di  Kabupaten  Bekasi  menolak  kenaikan  UMK
              Kabupaten Bekasi 2021.

              Wakil Ketua PC FSPMI Otomotif, Khairul Bakhri mengaku, sangat bersyukur bahwa angka yang
              diberikan pemerintah sesuai yang diharapkan. Kendati demikian dia menegaskan, perjuangan
              untuk meminta kenaikan UMK tahun 2021 belum selesai."Ini belum selesai, titik akhir kami pada
              saat SK itu sudah diterbit oleh Gubernur," ucapnya.

              (hab).
                                                           67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73