Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 95

Pentingnya  peran  Satgas  PPMI,  selain  karena  pandemi  COVID-19  yang  masih  terjadi  di
              Indonesia, tapi juga karena masih ada isu penempatan pekerja migran non-prosedural yang
              dapat berakibat pada pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO). "Satgas PPMI wilayah
              embarkasi, debarkasi, daerah asal PMI, merupakan ujung tombak dalam rangka memastikan
              kehadiran negara dalam melindungi warga negaranya," kata Menaker Ida dalam keterangan
              resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta pada Kamis.


              Menurut Ida, menjadi pekerja migran merupakan hak setiap warga negara sehingga ketika ada
              warga negara yang akan menjadi pekerja migran, negara harus hadir untuk memastikan proses
              migrasi aman. "Di sinilah peran penting Satgas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk
              memastikan pekerja migran kita mendapatkan perlindungan sejak akan berangkat dari kampung
              halaman, hingga kembali ke kampung halaman," kata Ida.

              Ia pun mendorong satgas yang sudah dibentuk sejak 2012 itu untuk terus melakukan upaya-
              upaya nyata dalam pelindungan CPMI, PMI, serta keluarganya mulai dari sebelum, selama, dan
              setelah bekerja. Satgas ditempatkan tidak hanya di wilayah debarkasi/embarkasi tapi juga di
              daerah asal tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan total sebanyak 22 wilayah.

              Wilayahnya  adalah  Sumatera  Utara,  Tanjung  Balai,  Batam,  Kepulauan Riau,  Dumai, Tanjung
              Jabung  Timur,  Lampung,  DKI  Jakarta,  Banten,  Jawa  Barat,  Jawa  Tengah,  Jawa  Timur,  Bali,
              Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sanggau, Nunukan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,
              Pare-Pare, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

              Berdasarkan laporan terakhir, Satgas PPMI pusat dan daerah dalam periode 2015-2020 telah
              berhasil mencegah 12.757 orang calon PMI yang akan berangkat secara non-prosedural.










































                                                           94
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100