Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 92
Dalam pernyataannya di Jakarta pada Jumat 26 Februari 2021, Yose mengatakan program ini
terbukti telah bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan hasil Survei
Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2020.
Survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut menyatakan bahawa sebanyak 88,9
persen penerima Kartu Prakerja mengaku telah memperoleh peningkatan keterampilan kerja
yang sesuai.
"Kalau surveinya menunjukkan seperti itu berarti memang keterampilannya meningkat . Jadi
perlu diteruskan. Tapi memang perlu beberapa catatan," katanya.
Ia menyampaikan catatan yang dapat lebih mendorong perbaikan dari pelaksanaan program ini
yaitu adanya peningkatan kuota jumlah penerima kartu prakerja, perlunya jumlah penerima
dengan pendidikan SMA ke bawah dan adanya evaluasi peningkatan keterampilan sesuai dengan
permintaan. Kemudian, adanya pola pelatihan dan keterampilan yang lebih serius dengan mulai
mengurangi insentif uang serta perlunya program tambahan secara berkelanjutan bagi peserta
yang ingin memperdalam skill kerja.
Menurut dia, program kartu prakerja dapat berjalan seiring dengan UU Cipta Kerja untuk
menjawab permasalahan ketenagakerjaan mulai dari sisi hulu maupun hilir. Ia mengatakan
keberadaan program kartu prakerja bisa mengatasi persoalan permintaan seperti pasokan suplai
maupun peningkatan kualitas tenaga kerja, terutama selama masa pandemi Covid-19.
"Kartu prakerja mencoba menangani dari sisi suplainya. Berusaha meningkatkan keterampilan
tenaga kerja yang ada, supata sesuai dengan permintaan," katanya.
Di sisi lain, menurut dia, adanya UU Cipta Kerja bisa menyelesaikan permasalahan kemudahan
berusaha dengan perbaikan regulasi yang dapat mempermudah masuknya investasi ke
Indonesia.
"Itu yang dilakukan dengan Undang-Undang Cipta Kerja. Jadi UU Cipta Kerja dengan prakerja
satu sama lain saling komplementer," katanya.
Berdasarkan survei BPS, program semibansos ini telah memberikan keterampilan kepada peserta
dan melindungi daya beli masyarakat dengan sebanyak 88,9 persen peserta memperoleh
peningkatan skill dan 81,2 persen peserta mendapatkan insentif untuk kebutuhan sehari-hari.
Program kartu prakerja juga bermanfaat untuk mengurangi tingkat pengangguran karena
bermanfaat untuk mendorong semangat bekerja termasuk kewirausahaan dan bersifat inklusif
karena mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Terkait pengembangan kompetensi,
survei evaluasi yang dilakukan oleh Manajemen Pelaksana mencatat bahwa 94 persen penerima
kartu prakerja mengalami pengembangan kompetensi melalui skilling, upskilling, dan reskilling.
Berdasarkan survei evaluasi tersebut, lebih dari sepertiga penerima kartu prakerja yang semula
tidak bekerja berubah menjadi bekerja, baik sebagai karyawan maupun pelaku wirausaha. Untuk
itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi membuka
pendaftaran gelombang ke-12 program kartu prakerja dengan kuota sebanyak 600.000 peserta
dengan target para pencari kerja atau pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan.
Pendaftaran program kartu prakerja bisa dilakukan melalui laman resmi www.prakerja.go.id, dan
informasi terkait program kartu prakerja bisa diakses di akun media sosial resmi Instagram
@prakerja.go.id.
Sebelumnya, sebanyak 5,5 juta peserta sudah menerima kartu prakerja dari 11 gelombang
pendaftaran pada 2020 yang tersebar di 514 kabupaten kota dan 34 provinsi di seluruh
Indonesia.***.
91