Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 158

Ringkasan

              Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu
              Satu  Pintu  (DPMPTSP) dan  Tenaga  Kerja  Kota  Pangkalpinang  membentuk  Posko Pengaduan
              Tunjangan Hari Raya (THR) Tahun 2021. Posko Pengaduan THR tersebut sudah dibuka sejak
              hari kedua puasa kemarin atau Kamis (15/4/2021) lalu.



              PEMKOT PANGKALPINANG BENTUK POSKO PENGADUAN THR 2021, PERUSAHAAN
              WAJIB BAYAR THR H-7 SEBELUM LEBARAN

              BANGKAPOS.COM,  BANGKA  --  Pemerintah  Kota  (Pemkot)  Pangkalpinang  melalui  Dinas
              Penanaman  Modal,  Pelayanan  Terpadu  Satu  Pintu  (DPMPTSP)  dan  Tenaga  Kerja  Kota
              Pangkalpinang membentuk Posko Pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR) Tahun 2021.
              Posko  Pengaduan  THR  tersebut  sudah  dibuka  sejak  hari  kedua  puasa  kemarin  atau  Kamis
              (15/4/2021) lalu.

              Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
              dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, Kamis (22/4/2021) menyebutkan, posko
              pengaduan tersebut berfungsi untuk menerima laporan pengaduan para pekerja yang merasa
              dirugikan atau tidak mendapatkan THR dari tempatnya bekerja.

              Kata Amrah, hal ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik
              Indonesia Nomor: M/6/HK/.04/IV/2021 Tentang THR Keagamaan bagi pekerja atau buruh di
              perusahaan.

              "Yang maan isinya pemberian THR bagi pekerja buruh di perusahaan hanya saja berbeda dari
              tahun  lalu  itu  tahun  ini  harus  dibayar  secara  langsung  kalau  tahun  lalu  ada  kebijakan  bisa
              dibayarkan dengan cara mencicil. Dan pembayarannya H-7 harus sudeh selesai," kata Amrah
              saat ditemui Bangkapos.com di ruangannya, Kamis (22/4/2021).

              Tak hanya itu, Amrah menyebutkan, untuk tahun ini masih dimungkinkan untuk adanya ruang
              dialog kalau usaha kesulitan dalam proses pembayaran.

              "Sehingga  kemungkinan  besar  THR  dikeluarkan  tidak  tepat  waktu,  maka  pengusaha  harus
              membuka ruang dialog membuat kesepakatan dengan pekerja tentang tata cara pembayaranya.
              Yang  dirundingkan  itu  penundaan  waktu  kapan  dibayarkan  tidak  menghapus  kewajiban
              perusahaan membayarkan THR," jelasnya.

              Posko pengaduan THR tepat di kantor DPMPTSP dan Tenaga Kerja di jalan Rasakunda Kota
              Pangkalpinang tersebut akan ditutup 12 hari setelah Hari Raya Idul Fitri nanti.

              Menurut Amrah, biasa pengaduan THR mulai banyak dari para pekerja H-7 hingga H+7 hari raya
              idul fitri.
              "Kalau kita perkirakan masih sama seperti tahun kemarin karena masih terasa dampak Pandemi
              Covid-19 ini. Dan yang paling besar saat ini berkaitan dengan bidang jasa cuma mungkin tidak
              separah tahun lalu, kan sudah beberapa perusahaan yang normal kembali," jelasnya.

              Kemudian,  pekerja  atau  buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha,
              berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              Menurutnya,  untuk  besaran  THR  keagamaan  secara  proporsional  yaitu  bagi  pekerja  yang
              mempunyai masa kerja dua belas bulan ke atas, diberikan sebesar satu bulan upah atau lebih.


                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163