Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 224

"Pemenuhan pembayaran THR, tanpa disadari dapat membantu peningkatan perekonomian dari
              sisi permintaan," jelas Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Fadjar Dwi
              Wisnuwardhani, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (22/4/2021).

              Menurut Fadjar, THR merupakan pendapatan non upah.

              Adapun pekerja/buruh yang berhak atas THR adalah Pekerja/Buruh PKWTT (pekerja tetap) dan
              Pekerja/Buruh  PKWT  (pekerja  kontrak)  yang  mempunyai  masa  kerja  1  bulan  secara  terus
              menerus atau lebih.

              Pada  umumnya,  THR  wajib  diberikan  oleh  Pengusaha  kepada  Pekerja/Buruh  serta  Wajib
              dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

              Keputusan  THR  untuk  tahun  ini  sudah  tertuang  dalam  Surat  Edaran  Menaker  RI  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  tahun
              2021 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Fadjar  menerangkan  Covid-19  memberikan  dampak  yang  signifikan  terhadap  kondisi
              perekonomian pada saat itu terutama terhadap kelangsungan usaha.

              Untuk  itu,  dalam  kerangka  pelaksanaan  THR  2021,  walaupun  diberikan  kesempatan  untuk
              melakukan  perundingan  bipartite  antara  pihak  pengusaha  dan  perwakilan  pekerja  jika
              pengusaha merasa tidak mampu, namun terdapat perbedaan dengan aturan 2020.

              Salah satunya mengenai kesepakatan yang dibuat harus tertulis dan memuat waktu pembayaran
              THR keagamaan dengan syarat paling lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan tahun 2021
              pekerja/buruh yang bersangkutan.

              Selain itu, perusahaan harus dapat membuktikan ketidakmampuan membayar THR 2021 secara
              tepat waktu berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.

              "Apabila besaran nilai THR yang ditetapkan dalam PK, PP, PKB, atau kebiasaan lebih besar dari
              nilai THR di atas, maka THR yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh sesuai dengan PK, PP, PKB
              atau kebiasaan yang telah dilakukan," ungkap Fadjar.

              Fadjar juga mengingatkan, pemberian THR didasarkan pada Pasal 9 PP Nomor 36 Tahun 2021
              tentang  Pengupahan;  dan  Permenaker  Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya
              Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Adapun untuk pengawalan pelaksanaan THR, dibentuk posko-posko THR 2021 yang bertujuan
              untuk  memberikan  pelayanan  informasi,  konsultasi,  pemantauan  pelayanan,  pengaduan
              pembayaran THR.

              "Posko ini bisa diakses melalui daring dan luring," tutup Fadjar.



















                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229