Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 120
Judul MPR: Dengarkan Aspirasi Rakyat Soal RUU Cipta Kerja
Nama Media republika.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qhp7bi354/mpr-dengarkan-aspirasi-
rakyat-soal-ruu-cipta-kerja
Jurnalis Bayu Hermawan
Tanggal 2020-10-05 05:18:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Syarief Hasan (Wakil Ketua MPR) Pemerintah dan DPR RI tidak boleh memanfaatkan
situasi pandemi ini untuk mengesahkan UU yang tidak diinginkan karena merugikan rakyat
negative - Syarief Hasan (Wakil Ketua MPR) Pemerintah dan DPR tidak boleh memanfaatkan
situasi pandemi ini untuk mengesahkan UU yang tidak diinginkan karena merugikan rakyat
negative - Syarief Hasan (Wakil Ketua MPR) Bukan semakin mempersulit rakyat dan
keberpihakan kepada pengusaha yang melanggar hukum, dan yang merusak lingkungan, bahkan
keberpihakan kepada tenaga kerja asing lewat RUU Cipta Kerja yang dibahas di tengah pandemi
Covid-19
positive - Syarief Hasan (Wakil Ketua MPR) Revisi terhadap UU Cipta Kerja Omnibus Law memiliki
potensi mengurangi perlindungan yang diberikan terhadap pekerja
Ringkasan
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyarankan pemerintah harus mendengarkan aspirasi rakyat
soal RUU Cipta Kerja. Sebab, keterlibatan rakyat dalam setiap kebijakan dan peraturan
perundang-undangan yang akan diterbitkan diperlukan karena pemerintah ditugaskan untuk
bekerja kepada rakyat.
MPR: DENGARKAN ASPIRASI RAKYAT SOAL RUU CIPTA KERJA
JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyarankan pemerintah harus mendengarkan
aspirasi rakyat soal RUU Cipta Kerja. Sebab, keterlibatan rakyat dalam setiap kebijakan dan
peraturan perundang-undangan yang akan diterbitkan diperlukan karena pemerintah ditugaskan
untuk bekerja kepada rakyat.
"Pemerintah dan DPR RI tidak boleh memanfaatkan situasi pandemi ini untuk mengesahkan UU
yang tidak diinginkan karena merugikan rakyat," kata Syarief Hasan di Jakarta, Ahad (4/10).
119