Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 194

"Setidaknya 32 federasi dan konfederasi di Indonesia memutuskan akan melaksanakan unjuk
              rasa serempak secara nasional yang diberi nama mogok nasional. Belakangan berbagai elemen
              serikat pekerja yang lain menyatakan dukungannya dan siap ikut serta dalam pemogokan " kata
              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melalui keterangannya, Minggu
              (4/10).

              Mogok  nasional  dilakukan  sesuai  dengan  UU  9/1998  tentang  Kemerdekaan  Menyampaikan
              Pendapat di Muka Umum dan UU 21/2000 khususnya Pasal 4.

              "Selain itu. dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU 39/1999 tentang H
              AM  dan  UU  12/2005  tentang  Pengesahan  Kovenan  Internasional  tentang  Hak-Hak  Sipil  dan
              Politik," tambah Iqbal.

              Ada  10  isu  yang  diusung  oleh  buruh  dalam  menolak  RUU  Ciptaker  klaster  ketenagakerjaan.
              Kesepuluh isu tersebut adalah berkaitan dengan PHK, sanksi pidana bagi pengusaha. TKA. UMK
              dan UMS.
              Lalu soal pesangon, karyawan kontrak seumur hidup, outsourcing seumur hidup, waktu kerja,
              cuti dan hak upah atas cuti, serta jaminan kesehatan dan jaminan pensiun bagi pekerja kontrak
              outsourcing.

              "Sepuluh isu tersebut telah dibahas oleh pemerintah bersama

              Panja Baleg RUU Cipta Kerja DPR selama 5-7 hari dan sudah menghasilkan kesepakatan kedua
              belah pihak. Dan semalam (3/10) sudah diputuskan oleh pemerintah dan DPR untuk dibawa
              kedalam rapat paripurna DPR untuk disahkan menjadi undang-undang," katanya.

              Mogok  nasional  akan  dilaksanakan  Selasa  hingga  Kamis  (6-8  Oktober  2020).  Dasar  hukum
              lainnya untuk mogok nasional adalah UU 21/2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
              Mogok Nasional in diklaim akan diikuti sekitar 2 juta buruh (rencananya diikuti 5 juta buruh) di
              25 provinsi dan hampir 10.000 perusahaan dari berbagai sektor industri di seluruh Imdonesia
              seperti industri kimia, energi, tekstil, sepatu, otomotif, baja, elektronik, dan farmasi. |FAR/W-12]



































                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199