Page 306 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 306

NASDEM MINTA KLASTER TENAGA KERJA DIPISAH DARI OMNIBUS LAW

              Jakarta -  Anggota Badan Legislasi DPR RI Fraksi  Nasdem  Taufik Basari menyetujui pembahasan
              RUU  Cipta  Kerja    berlanjut  ke  pembahasan  tingkat  dua.  Namun,  ia  meminta  klaster
              ketenagakerjaan dipisah dari pembahasan  omnibus law  .

              "Terhadap RUU Cipta Kerja, dalam rapat pengambilan keputusan tingkat I, Fraksi Partai NasDem
              dapat  menyetujui  untuk  dilanjutkan  dalam  rapat  pembicaraan  tingkat  II  untuk  dibahas  dan
              diambil Keputusan menjadi UU melalui rapat paripurna sesuai dengan mekanisme pembentukan
              undang-undang," ungkap Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima  CNNIndonesia.com  ,
              Minggu (4/10).

              Taufik mengatakan klaster ketenagakerjaan yang akan mengubah UU Nomor 13 Tahun 2003
              tentang Ketenagakerjaan mestinya dibahas tersendiri dan tidak masuk ke dalam RUU Cipta Kerja.
              Meski demikian, Taufik tetap menghargai keputusan pemerintah dan mekanisme pembahasan
              di Baleg.

              "Fraksi  Partai  NasDem  menghargai  keputusan  pemerintah  dan  menghormati  mekanisme
              pengambilan keputusan dalam proses pembahasan di Baleg DPR RI dimana usulan pemerintah
              tersebut telah disetujui sebagai keputusan bersama antara DPR RI dan Pemerintah," ujar Taufik.

              Pihaknya memberikan beberapa catatan dan masukan mengenai aturan pesangon dalam UU
              Ketenagakerjaan. Fraksi Partai Nasdem meminta pemerintah lebih dulu berkomunikasi dengan
              buruh pasca RUU Ciptaker disahkan. Dalam RUU Cipta Kerja, pesangon pekerja diubah dari 32
              kali upah menjadi 25 kali upah.

              Taufik juga meminta pemerintah mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dalam menjaga
              keseimbangan dan kepentingan para buruh dan pengusaha, menjamin kepastian hukum yang
              adil, dan menjamin pemenuhan hak asasi manusia.

              "Fraksi  Partai  NasDem  juga  meminta  pemerintah  menjamin  agar  dengan  kebijakan  ini  tidak
              lantas mendorong PHK-PHK yang dilakukan perusahaan-perusahaan karena jika ini terjadi justru
              akan bertentangan dengan tujuan dari disusunnya RUU Ciptaker ini," kata Taufik.

              Sebelumnya, pembahasan RUU Cipta Kerja telah rampung dibahas di tingkat satu oleh Baleg
              pada  Kamis,  (3/10)  malam.  Perwakilan  pemerintah  yang  hadir  secara  langsung  dan  daring,
              antara lain Menkumham Yasonna Laoly, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menaker Ida
              Fauziyah.

              Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri ESDM Arifin Tasrif,
              serta Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.
              "Apakah semuanya setuju untuk dibawa ke tingkat selanjutnya?" kata Ketua Baleg Supratman
              Andi Agtas.

              "Setuju." tutur para peserta rapat.

              (ans/bir).









                                                           305
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311