Page 343 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 343

Kemudian seluruh anggota Baleg DPR bersama pemerintah dan DPD RI menyatakan setuju.

              Dia menjelaskan, dalam pandangan mini fraksi yang disampaikan perwakilan fraksi-fraksi, ada
              dua fraksi yang menyatakan menolak persetujuan RUU Ciptaker yaitu Fraksi Partai Demokrat
              dan Fraksi PKS.

              "Ada tujuh fraksi menerima dan dua menolak, dan sesuai harapan Menteri Koordinator Bidang
              Perekonomian  bahwa  komunikasi  tetap  terbuka  sampai  menjelang  Rapat  Paripurna  DPR,"
              ujarnya.

              Wakil Ketua Baleg DPR RI Willy Aditya mengatakan RUU tentang Cipta Kerja merupakan RUU
              yang diusulkan Presiden dan merupakan RUU Prioritas Tahun 2020 dalam Program Legislasi
              Nasional Tahun 2020.

              Menurut  dia,  RUU  Ciptaker  merupakan  RUU  pertama  yang  setiap  pembahasannya  dilakukan
              secara terbuka dan transparan yang disiarkan melalui TV Parlemen dan media sosial DPR sebagai
              komitmen terhadap reformasi parlemen.

              Willy mengatakan ada beberapa hal pokok yang mengemuka dan disepakati dalam RUU Cipta
              Kerja dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) antara lain pertama, penataan dan perbaikan sistem
              perizinan  berusaha  berdasarkan  sistem  pemerintahan  presidensiil  sebagaimana  dianut  dalam
              UUD NRI Tahun 1945.

              "Kedua,  pemda  turut  serta  dalam  mewujudkan  keberhasilan  cipta  kerja.  Oleh  karena  itu,
              kewenangan  pemda  tetap  dipertahankan  sesuai  dengan  asas  otonomi daerah  dalam  bingkai
              NKRI. Pelaksanaan kewenangan pemda sesuai dengan NSPK yang ditetapkan oleh pemerintah
              pusat," katanya.

              Ketiga, menurut dia, konsep "Risk Based Approach" (RBA) menjadi dasar dan menjiwai RUU
              Cipta Kerja serta sistem perizinan berusaha berbasis elektronik. Keempat, kebijakan kemudahan
              berusaha, untuk semua pelaku usaha, mulai dari UMKM, koperasi sampai usaha besar.

              "Penguatan  kelembagaan  UMKM  dan  Koperasi  melalui  berbagai  kemudahan  dan  fasilitas
              berusaha. Kelima, kebijakan pengintegrasian satu peta nasional, yang meliputi wilayah darat dan
              laut," ujarnya.

              Keenam, menurut dia, pengaturan mengenai perlindungan dan kepastian hukum bagi tenaga
              kerja/buruh  dalam  rangka  mewujudkan  kesejahteraan  masyarakat.  Ketujuh,  pengaturan
              mengenai  kebijakan  kemudahan  berusaha  di  Kawasan  Ekonomi,  pelaksanaan  investasi
              pemerintah  pusat  dan  proyek  strategis  nasional,  serta  pelayanan  administrasi  pemerintahan
              untuk memudahkan prosedur birokrasi dalam rangka cipta kerja.

              Dalam raker tersebut juga hadir secara fisik Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri
              Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              .















                                                           342
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348