Page 340 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 340

Ringkasan

              Panitia Kerja (Panja) Baleg  DPR  mengesahkan RUU Omnibus Law  Cipta Lapangan Kerja  untuk
              dibahas di rapat paripurna. Keputusan diambil dalam rapat kerja Baleg DPR yang dihadiri Menko
              Perekonomian  Airlangga  Hartarto,  Menkumham Yasonna  Laoly  dan  Menaker  Ida  Fauziyah  di
              Gedung DPR, Senayan, Sabtu (3/10).



              PANJA DPR SETUJU RUU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA DISAHKAN DI PARIPURNA
              Create  Story      Panja  DPR  Setuju  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  Disahkan  di  Paripurna
              kumparanNEWS  Konten Redaksi kumparan  Panitia Kerja (Panja) Baleg  DPR  mengesahkan
              RUU Omnibus Law  Cipta Lapangan Kerja  untuk dibahas di rapat paripurna.

              Keputusan diambil dalam rapat kerja Baleg DPR yang dihadiri Menko Perekonomian Airlangga
              Hartarto, Menkumham Yasonna Laoly dan Menaker Ida Fauziyah di Gedung DPR, Senayan, Sabtu
              (3/10).

              Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani, Mendagri Tito Karnavian, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri
              ATR/BPN, Sofyan A. Djalil mengikuti secara virtual.

              Dalam rapat itu, terdapat tujuh fraksi yang menyampaikan persetujuan agar RUU Omnibus Law
              Cipta Kerja menjadi UU. Sementara, Demokrat dan PKS menolak RUU disetujui di tingkat satu
              dan perlu kembali dibahas  sebelum  disahkan.

              Kemudian,  Ketua  Panja  RUU  Omnibus  Law  Supratman  Andi    Agtas    meminta  persetujuan
              pemerintah dan DPR agar RUU Omnibus Law Cipta Kerja dapat dilanjutkan pembahasannya di
              tingkat II rapat paripurna DPR.

              "Saya meminta persetujuan kepada seluruh anggota dan pemerintah apakah RUU tentang Cipta
              Kerja ini bisa kita setujui untuk diteruskan pengambilan keputusannya di tingkat  selanjutnya  ?,"
              tanya Supratman.

              "Setuju," jawab anggota Panja Baleg. Setelah itu, Supratman mengetok palu persetujuan.

              Dalam kesempatan itu, Airlangga mewakili pemerintah mengatakan menerima catatan Demokrat
              dan PKS yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja di tingkat I. Dia pun membuka ruang dialog
              untuk Demokrat dan PKS.

              "Catatannya  kami  catat,  kalau  mau  dialog  kami  buka  dan  kami  bisa  menjelaskan  apabila
              diperlukan.  Kami  siap  hadir  di  Fraksi  PKS  atau Demokrat  sambil  menunggu  paripurna," kata
              Airlangga.

              Anggota Panja Fraksi  Demokrat  Hinca Panjaitan mengatakan Demokrat menilai RUU Cipta Kerja
              tak  memiliki  urgensi  di  tengah  pandemi  COVID-19.  Hinca  mengatakan  pihaknya  tak  ingin
              pengesahan RUU dilakukan secara terburu-buru.

              "RUU  Cipta  Kerja  ini  tidak  memiliki    urgensi    yang  memaksa  di  tengah  pandemi  COVID-19.
              Sebagaimana yang kami sampaikan dari awal,  prioritas  masyarakat harus fokus ke penanganan
              COVID,  khususnya    menyelamatkan    jiwa  manusia,  memutus  mata  rantai  COVID-19  serta
              memulihkan  ekonomi  rakyat," ucap dia.

              "Partai Demokrat menyatakan  menolak  RUU ciptaker ini, kami menilai banyak hal yang harus
              dibahas  kembali  secara  mendalam  dan  komprehensif,  kita  tidak  perlu  terburu-buru,  kami
              menyarankan akan dilakukan  pembahasan  lebih utuh dan melibatkan berbagai  stakeholder
              berkepentingan," sambung Hinca.
                                                           339
   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344   345