Page 380 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 380

Ringkasan

              Jutaan pekerja gagal lolos verifikasi dan validasi sebagai penerima  bantuan subsidi gaji  Rp 600
              ribu. Lantas apa penyebabnya?  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyebut,
              ada jutaan pekerja yang tak lolos verifikasi dan validasi sebagai penerima subsidi gaji karena
              rekening yang terdaftar sudah tidak aktif.



              JUTAAN PEKERJA GAGAL TERIMA BANTUAN SUBSIDI GAJI RP 600 RIBU, BERIKUT
              PENJELASAN MENAKER

              Jutaan pekerja gagal lolos verifikasi dan validasi sebagai penerima  bantuan subsidi gaji  Rp 600
              ribu. Awalnya anggaran yang dialokasikan untuk penerima bantuan subsidi upah adalah untuk
              15,72 juta pekerja dengan total anggaran Rp 37,74 triliun.
              Namun berdasarkan data yang sudah divalidasi BPJS Ketenagakerjaan hingga 30 September
              2020,  hanya  ada  12,4  juta  pekerja  yang  layak  untuk  mendapatkan  subsidi  upah  sehingga
              terdapat selisih anggaran di situ.

              Lantas apa penyebabnya?  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyebut, ada
              jutaan pekerja yang tak lolos verifikasi dan validasi sebagai penerima subsidi gaji karena rekening
              yang terdaftar sudah tidak aktif.

              Resah  karena  Belum  Terima  BLT  Subsidi  Gaji  Rp  600  Ribu?  Berikut  Cara  Lapor  ke  Website
              kemnaker.go.id  Kabar Gembira! Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Gelombang 2 Segera Disalurkan Akhir
              Oktober 2020  "Jika diketahui rekening yang tidak aktif lagi dan tidak bisa disalurkan ke penerima
              program kami  ikut  saran  KPK  dan  sudah  seharusnya  kami  kembalikan sisa  anggaran ke kas
              negara," jelas Ida sebagaimana dilansir  Kompas.com  dari Antara.
              Namun hingga saat ini, menurut Ida, BPJS Ketenagakerjaan masih melakukan validasi data.

              "Begitu kami pastikan rekening itu benar-benar tidak aktif selanjutnya kami kembalikan ke kas
              negara,  tentu  masih  ada  kesempatan  ke  Pak  Agus  (Dirut  BPJS  Ketenagakerjaan)  untuk
              menyerahkan data rekeningnya melakukan verifikasi data," ungkap Ida.

              Penjelasan  BPJS  Ketenagakerjaan    Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan,  Agus  Susanto
              mengatakan,  para  pemberi  kerja  masih  ada  yang  belum  memberikan  nomor  rekening  para
              pekerjanya.

              Tercatat, sebanyak 900 ribu pekerja belum menyerahkan rekening.

              "Kami mendapat data 15,7 juta data pekerja, dari situ kami lakukan pengumpulan rekening para
              peserta dan hingga akhir September, jumlah rekening yang masuk ke Jamsostek adalah 14,8
              juta, masih ada 900 ribu yang belum mengirimkan rekening antara lain karena kondisi geografis
              berada di daerah terpencil," kata Agus.
              Ketiadaan rekening itu menyulitkan koordinasi dan masih banyak juga pekerja yang menerima
              upah tunai sehingga tidak memiliki rekening.

              Selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan menggunakan 3 lapisan validasi data.

              "Dari 14,8 juta rekening yang masuk, kami lakukan validasi secara berlapis, ada 3 lapis yang
              kami lakukan."  Pertama, validasi dengan perbankan tersebar di 128 bank untuk mencocokkan
              apakah nomor rekening dan nama yang dikirim ke kami sesuai dengan terdaftar di bank, kalau
              tidak valid kami kembalikan ke perusahaan," ungkap Agus.


                                                           379
   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385