Page 460 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 460

PASTIKAN PENYALURAN SUBSIDI GAJI AKUNTABEL, MENAKER KONSULTASI KE
              KPK
              Jakarta  -  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  bertemu  dengan  pimpinan  Komisi
              Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membahas proses penyaluran program bantuan  subsidi
              gaji  /upah bagi pekerja agar akuntabel. "Pertemuan ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan
              KPK bagaimana pengelolaan penyaluran subsidi gaji atau upah, agar dilakukan secara akuntabel
              dan  memenuhi  tata  kelola  pemerintahan  yang  baik,"  kata  Menaker  Ida  di  Jakarta,  Jumat
              (2/10/2020).

              Ia menjelaskan, para pekerja akan menerima subsidi gaji/upah Rp600 ribu per bulan selama 4
              bulan,  dan  dibayarkan  tiap  2  bulan  sekali.  Pihak  Kemnaker  telah  menerima  data  penerima
              bantuan subsidi gaji/upah sebanyak 12,4 juta pekerja dari BPJS Ketenagakerjaan. "Sebanyak
              10,5 juta penerima bantuan  subsidi gaji  telah menerima bantuan subsidi dari pemerintah yang
              dilakukan sejak 24 Agustus 2020," jelasnya.

              Adapun secara rinci, ia menyampaikan kepada pimpinan KPK bantuan subsidi gaji/upah tahap I
              telah  tersalurkan  kepada  2.484.429  penerima  atau  setara  99,38  persen  dari  total  penerima
              sebanyak 2,5 juta orang; Tahap II telah tersalurkan kepada 2.981.533 penerima atau setara
              99,38 persen dari total 3 juta orang; Tahap III tersalurkan kepada 3.476.122 penerima atau
              setara 99,32 persen dari total 3,5 juta orang. "Untuk tahap IV telah tersalurkan kepada 1.836.177
              penerima atau setara 69,18 persen dari total 2,6 juta orang. Sementara untuk tahap V, saat ini
              masih dalam proses cek kelengkapan data," ucapnya.

              Lebih lanjut Ida mengatakan ada sejumlah kendala dalam penyaluran  subsidi gaji  /upah. Di
              antaranya  adanya  duplikasi  rekening,  rekening  tutup,  rekening  pasif,  tidak  valid,  rekening
              dibekukan, rekening tidak sesuai NIK, dan rekening tidak terdaftar.

              Kendati begitu, pihaknya telah melaporkan kendala tersebut ke KPK dan berkoordinasi dengan
              BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  validasi  data  dan  bank  penyalur.  "Kami  juga  membuat  posko
              pengaduan dan sistem cek secara online melalui portal Sisnaker," pungkasnya.
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penyaluran Bantuan Subsidi gaji atau upah
              (BSU) gelombang 2 dipastikan akan dimulai pada Oktober. Dengan begitu, subsidi gaji periode
              November-Desember 2020 bisa terealisasi dengan cepat.

              Di  mana  setelah  seluruh  tahap  penyaluran  gelombang  1  selesai,  selanjutnya,  dalam  waktu
              kurang  lebih  2  minggu  ke  depan,  pihaknya  akan  melakukan  evaluasi  terhadap  pelaksanaan
              penyaluran subsidi upah atau subsidi gaji gelombang 1 ini.

              "Lalu kapan termin kedua akan dimulai? Insya Allah akan diberikan pada akhir bulan Oktober
              2020. Teman- teman harap bersabar, pasti akan kami salurkan bantuan ini," kata Ida dalam
              konferensi  Pers  Laporan  Perkembangan  Bantuan  Subsidi  gaji/Upah  secara  virtual,  Kamis
              (1/10/2020).

              Hingga  saat  ini  data  yang  telah  diterima  oleh  Kementerian  Ketenagakerjaan  dari  BPJS
              Ketenagakerjaan  sebanyak  12,4 juta  nomor  rekening.  Dari  data  ini  telah  disalurkan bantuan
              subsidi gajikepada 10,7 juta penerima atau 92,48 persen.

              Sementara  yang  masih  dalam  proses  pengiriman  dari  perbankan  penyalur  adalah  sebanyak
              745.669 orang. Seluruh proses ini dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2020 hingga 30 September
              2020.

              Adapun  secara  rinci  bantuan  subsidi  gaji/upah  Tahap  I  telah  tersalurkan  kepada  2.484.429
              penerima (99,38 persen); Tahap II telah tersalurkan kepada 2.981.533 penerima (99,38 persen).


                                                           459
   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464   465