Page 463 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 463

Agama yang berharap dapat manfaat subsidi upah maka kami rekomendasikan dapat program
              yang sama melalui kementerian terkait," kata Ida, dilansir dari Antara, Jumat (2/10/2020).


              MENAKER USULKAN SISA ANGGARAN SUBSIDI GAJI UNTUK GURU HONORER

              JAKARTA  -  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengusulkan  sisa  anggaran  subsidi  gaji
              dialokasikan  untuk  guru  honorer  baik  di  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  maupun
              Kementerian Agama. "Selisih ini kami sudah koordinasi dengan Kementerian Keuangan, kami
              akan lakukan revisi DIPA [Daftar Isian Pelaksana Anggaran] di Kemenaker akan dikembalikan ke
              Kemenkeu  kemudian  karena  ada  banyak  permintaan  guru  honorer  di  Kemendikbud  maupun
              Kementerian Agama yang berharap dapat manfaat subsidi upah maka kami rekomendasikan
              dapat program yang sama melalui kementerian terkait," kata Ida, dilansir dari Antara, Jumat
              (2/10/2020).

              Menurut Ida, awalnya anggaran yang dialokasikan untuk penerima subsidi gaji sebanyak 15,72
              juta  pekerja  mencapai  Rp37,74  triliun.  Namun  berdasarkan  data  yang sudah  divalidasi  BPJS
              Ketenagakerjaan hingga 30 September 2020, hanya ada 12,4 juta pekerja yang layak untuk
              mendapatkan subsidi gaji. "Jika diketahui rekening yang tidak aktif lagi dan tidak bisa disalurkan
              ke  penerima  program  kami  ikut  saran  KPK  [Komisi  Pemberantasan  Korupsi]  dan  sudah
              seharusnya kami kembalikan sisa anggaran ke kas negara," tambahnya.

              Pemberian subsidi gaji ini, menurut Ida, juga membuka kesempatan para guru honorer menjadi
              anggota BPJS Ketenagakerjaan. "Saya kira ini momentum untuk memperluas kepesertaan guru
              honorer atau guru lainnya untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Pada prinsipnya kami
              berharap  semakin  banyak  manfaat  bisa  dirasakan  masyarakat  yang  terdampak  Covid-19,"
              ungkapnya.

              Hingga  saat  ini,  Ida  mengemukakan  BPJS  Ketenagakerjaan  masih  melakukan  validasi  data.
              "Begitu kami pastikan rekening itu benar-benar tidak aktif selanjutnya kami kembalikan ke kas
              negara,  tentu  masih  ada  kesempatan  ke  Pak  Agus  [Dirut  BPJS  Ketenagakerjaan]  untuk
              menyerahkan data rekeningnya melakukan verifikasi data," ungkapnya.

              Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan para pemberi
              kerja masih ada yang belum memberikan nomor rekening para pekerjanya. Jumlah pekerja yang
              belum menyerahkan rekening tercatat mencapai 900.000 orang. "Kami mendapat data 15,7 juta
              data  pekerja,  dari  situ  kami  lakukan  pengumpulan  rekening  para  peserta  dan  hingga  akhir
              September jumlah rekening yang masuk ke Jamsostek adalah 14,8 juta. Masih ada 900.000 yang
              belum mengirimkan rekening antara lain karena kondisi geografis berada di daerah terpencil,"
              katanya.




















                                                           462
   458   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468