Page 537 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 537

Penyerahan  data  dimulai  pada  akhir  Agustus  2020,  dengan  jumlah  data  yang  diserahkan
              sebanyak 2,5 juta data nomor rekening pekerja yang disampaikan secara simbolis oleh Presiden
              Joko Widodo di Istana Negara.

              Kemudian,  dilanjutkan  pada  gelombang  kedua  BPJAMSOSTEK  menyerahkan  tiga  juta  data
              peserta yang dilaksanakan awal September. Penyerahan data gelombang ketiga diberikan satu
              pekan  setelahnya  dengan  jumlah  3,5  juta  data  pekerja,  kemudian  sepekan  setelahnya  pada
              gelombang keempat, sebanyak 2,8 juta data diserahkan kepada Kemnaker.

              Untuk gelombang kelima diserahkan kepada Kemnaker pada 29 September 2020 dan sehari
              berselang atau 30 September 2020 diserahkan data nomor rekening peserta gelombang kelima
              susulan.  Direktur  Utama  BPJAMSOSTEK  Agus  Susanto  mengatakan  sebelumnya  telah
              disampaikan total 11,8 juta data pekerja peserta jaminan sosial tenaga kerja yang terbagi dalam
              empat gelombang.

              "Pada gelombang kelima ini, kami serahkan sisa data peserta yang telah tervalidasi sebanyak
              578.230 dan ditambah data susulan sebanyak 40.358 data nomor rekening peserta," ucap dia.

              Validasi  berlapis    Penyerahan  secara  berkala  ini  dilakukan  untuk  mempermudah  proses
              rekonsiliasi,  monitoring,  dan  mempertimbangkan  prinsip  kehati-hatian  dalam  pelaksanaan
              program BSU. "Jadi total data peserta yang lolos validasi dan sesuai dengan kriteria permenaker
              diserahkan berjumlah 12.418.588 data pekerja," ujar Agus.

              Setiap  data  nomor  rekening  yang  diserahkan  telah  melalui  validasi  berlapis  agar  sasaran
              penerima  BSU  ini  tepat  sasaran.  Tahapan  berlapis  yang  dimaksud  adalah  proses  validasi
              perbankan, yaitu keaktifan nomor rekening pekerja.

              Kemudian,  validasi  kesesuaian  data  dengan  kriteria  dari  Kemnaker  yang  dilanjutkan  dengan
              proses validasi ketunggalan data di BPJAMSOSTEK. Berbagai upaya dilakukan BPJAMSOSTEK
              dalam merangkul perusahaan dan pekerja dalam melakukan penginian data, seperti melakukan
              sosialisasi ataupun pendekatan langsung ke perusahaan, hingga pemberitahuan secara personal
              melalui layanan SMS (short message service/layanan pesan singkat) langsung ke telepon seluler
              peserta.

              Melalui  pendekatan  personal  via  SMS  yang  berisi  tautan  unik,  memungkinkan  peserta  untuk
              langsung melakukan penginian data. Namun, mereka yang mendapatkan SMS ini hanya bagi
              peserta  yang  nonaktif  terhitung  periode  Juni  2020  dan  setelahnya,  namun  masih  berhak
              menerima BSU.

              Hingga gelombang lima penyerahan BSU ini, BPJAMSOSTEK berhasil mengumpulkan 14,8 juta
              data  nomor  rekening  pekerja  dan  setelah  dilakukan  validasi  berlapis  menjadi  12,4  juta  data
              pekerja.

              Konferensi  pers  bantuan  subsidi  upah  (BSU)  oleh  Kemenaker  dan  BPJamsostek,  Kamis
              (1/10/2020). Erafzon Saptiyulda AS/ho bpjamsostek)  Sisa dan tak sesuai  Terdapat 1,8 juta data
              yang dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria yang diatur dalam Permenaker Nomor 14 Tahun
              2020. Selain itu, terdapat sekitar 600 ribu data yang tidak berhasil dikonfirmasi ulang.


              Menurut Agus, kondisi ini ditengarai terjadi karena berbagai faktor, seperti kondisi geografis
              Indonesia,  di  mana  perusahaan  peserta  berada  di  daerah  terpencil,  sehingga  mempersulit
              koordinasi dalam mengumpulkan data. Selain koordinasi, kepemilikan rekening bank bagi pekerja
              di daerah terpencil juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi, terlebih penerimaan gaji
              disinyalir masih dibagikan secara manual.

              Selain isu tersebut, Agus mengindikasikan bahwa permasalahan klasik terkait dengan pelaporan
              data upah oleh perusahaan juga masih terjadi. Hal ini memaksa BPJAMSOSTEK harus ekstra
                                                           536
   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541   542