Page 560 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 560
Judul Data Rekening Tak Valid, Sebanyak 2,4 Juta Karyawan Gagal Dapat
BLT
Nama Media tribunnews.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/02/data-rekening-tak-
valid-sebanyak-24-juta-karyawan-gagal-dapat-blt
Jurnalis Archieva Prisyta
Tanggal 2020-10-02 10:26:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan) Dari data
2,4 juta yang tidak valid, 75 persen karena tidak sesuai dengan kriteria Permenaker Nomor 14
Tahun 2020. Di antaranya adalah upahnya di atas Rp 5 juta. Kemudian, kepesertaannya terdata
di BP Jamsostek setelah bulan Juni. Ini ada 1,8 juta. Kemudian, sebanyak 25 persen atau 600.000
data tidak valid karena gagal konfirmasi ulang
positive - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan) Jadi
semenjak kami diberikan amanah untuk mengumpulkan data rekening subsidi gaji yang
targetnya 15,7 juta hingga saat ini jumlah rekening yang masuk di BP Jamsostek telah berhasil
kita kumpulkan 14,8 juta
Ringkasan
Sebanyak 2,4 juta data rekening calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) karyawan atau
subsidi gaji dinyatakan tidak valid. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BP Jamsostek atau
BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto.
DATA REKENING TAK VALID, SEBANYAK 2,4 JUTA KARYAWAN GAGAL DAPAT BLT
Sebanyak 2,4 juta data rekening calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) karyawan atau
subsidi gaji dinyatakan tidak valid. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BP Jamsostek atau
BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto.
Agus mengatakan ada beberapa penyebab ketidakvalidan data rekening tersebut. Penyebab
pertama adalah data calon penerima BLT tidak sesuai dengan kriteria Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.
Penyebab kedua adalah pemberi kerja ataupun pekerja tidak berhasil mengonfirmasi ulang data
hingga batas terakhir pada 30 September 2020.
559