Page 146 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 146

Kementerian  Ketenagakerjaan  bersama  Kementerian  Dalam  Negeri  dan  Kepala  Dinas
              Ketenagakerjaan  (Kadisnaker)  Provinsi  se-Indonesia  siap  untuk  mengawal  pelaksanaan
              pengupahan di tahun 2022

              Pengawalan pengupahan dikawal berdasarkan peraturan pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2021
              tentang pengupahan.

              “Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama,” kata Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Anggoro Putri, dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram
              @kemenaker Sabtu 25 Desember 2021.

              Lanjut,  Putri  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  Dinas  Ketenagakerjaan  wajib
              memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh bahwa upah minimum (UMP
              dan UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja.

              "Kenaikan UMP dan UMK diberikan kepada tenaga kerja, yang bekerja kurang dari 12 bulan.
              Adapun tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur
              dan skala upah."katanya.

              Sedangkan  ketika  ada  perselisihan  mengenai  pengupahan,  Dirjen  Putri  meminta  dinas
              ketenagakerjaan untuk mendorong pihak-pihak yang berselisih untuk berdialog secara bipartit
              maupun tripartit.

              “Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan,” kata, Putri.

              Dirjen Putri menambahkan, selain Upah Minimum (UM), saat ini pemerintah harus mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan.
              "Pemerintah  wajib  memediasi  perusahaan  pemberi  kerja  untuk  segera  menyusun  dan
              menetapkan struktur skala upah, dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi,
              pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan,” kata, Putri

              Putri,  menyebut,  dalam  hal  pembinaan  teknis  telah  dilakukan  secara  optimal  dan  belum
              membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Maka kita melakukan pengawasan teknis.

              "Pengawasan teknis meliputi dampak pelaksanaan kewenangan bidang ketenagakerjaan yang
              sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah melakukan pengawasan teknis
              melalui reviu, monitoring, dan evaluasi."ujarnya.***
























                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151