Page 177 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 177

Ringkasan

              Presiden Konfederasai Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan revisi kenaikan
              upah minum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 dari semula 0,8 persen menjadi 5,1 persen
              sudah sesuai dengan pertimbangan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan rasa keadilan bagi
              kaum buruh.



              PERTIMBANGKAN RASA KEADILAN, KSPI MINTA KEPALA DAERAH TIRU ANIES
              SOAL UMP

              Presiden Konfederasai Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan revisi kenaikan
              upah minum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 dari semula 0,8 persen menjadi 5,1 persen
              sudah sesuai dengan pertimbangan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan rasa keadilan bagi
              kaum buruh.

              "Jadi  ketika  Gubernur  Anies  (Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan)  menaikkan  UMP  DKI
              sebesar  5,1  persen  sangat  rasional.  Karena  hal  ini  sesuai  keputusan  MK.  Dengan  kata  lain,
              Gubernur Anies tunduk pada hukum yang berlaku, sesuai hasil perhitungan," ucap Siad Iqbal
              kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Jumat (24/12/2021).

              Menurutnya, penghitungan upah minimun dengan formula Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan tidak sejalan dengan amar putusan MK poin ketujuh dalam uji
              materi Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja.

              Merujuk  amar  putusan  MK  poin  ketujuh  tersebut  menyatakan,  menangguhkan  segala
              tindakan/kebijakan  yang  bersifat  strategis  dan  berdampak  luas,  serta  tidak  dibenarkan  pula
              menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan UU Cipta Kerja.
              "Dalam PP No 36/2021 tentang Pengupahan Pasal 4 ayat 2 disebutkan bahwa penetapan upah
              minimum  adalah  kebijakan  strategis.  Jadi  seluruh  gubernur  dalam  menaikan  UMP  harus
              mengabaikan PP No 36. Itu pula yang menjadikan Gubernur Anies merevisi UMP DKI naik 5,1
              persen," ungkap Said Iqbal.

              Apalagi,  demikian  lanjut  Said  Iqbal,  kenaikan  UMP  DKI  Jakarta  sebesar  5,1  persen  tersebut
              disambut  baik  oleh  Menteri  Perencanaan  Pembangunan  Nasional/Kepala  Badan  Perencanaan
              Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.
              "Sikap Menteri Bapenas menyatakan setiap kenaikan UMP/UMK 5 persen secara nasional akan
              meningkatkan  pertumbuhan  daya  beli  konsumsi  Rp  180  triliun  yang  ujungnya  justru
              menguntungkan pengusaha juga. Serta kenaikan UMP/UMK yang layak akan memberikan rasa
              keadilan," tutur dia.
              Atas dasar itu, pihaknya meminta seluruh gubernur di Tanah Air merevisi kenaikan nilai upah
              minimum sesuai rekomendasi bupati maupun wali kota. Said Iqbal lalu menyinggung sejumlah
              bupati  dan  wali  kota  yang  sudah  memberikan  rekomendasi  kenaikan  UMK  yang  lebih  tinggi
              kepada gubernur.

              "Misalnya, Bupati Karawang disebut merekomendasikan kenaikan UMK mencapai 6,7 persen,
              Wali Kota Tangerang 6 persen, serta Bupati dan Wali Kota Bekasi 5,7 persen," beber Said Iqbal.

              Di siai lain, Said Iqbal menyebut kenaikan UMP di Indonesia sebesar 0,8 persen jauh lebih rendah
              dibandingkan  negara-negara  ASEAN.  Dia  mencontohkan  kenaikan  UMP  di  sejumlah  negara,




                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182