Page 21 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 21

Judul               Sanksi Pidana Hukum Ketenagakerjaan setelah UU Cipta Kerja
                Nama Media          Investor Daily
                Newstrend           UU Cipta Kerja
                Halaman/URL         Pg9
                Jurnalis            Opini
                Tanggal             2021-12-27 05:18:00
                Ukuran              161x329mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 86.779.000

                News Value          Rp 260.337.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Pasal  151  ayat  (1)  UU  No.  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan  (UU  Ketenagakerjaan)
              menyebutkan, pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah harus
              mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Adapun PHK yang terjadi
              karena  berakhirnya  perjanjian  kerja  waktu  tertentu  atau  selesainya  pekerjaan,  tidak
              menimbulkan  masalah  bagi  kedua  pihak.  Sebab,  semua  pihak  telah  mengetahui  dan  telah
              mempersiapkan diri saat berakhirnya hubungan kerja.


              SANKSI PIDANA HUKUM KETENAGAKERJAAN SETELAH UU CIPTA KERJA

              Pasal  151  ayat  (1)  UU  No.  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan  (UU  Ketenagakerjaan)
              menyebutkan, pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah harus
              mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Adapun PHK yang terjadi karena berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu atau selesainya
              pekerjaan, tidak menimbulkan masalah bagi kedua pihak. Sebab, semua pihak telah mengetahui
              dan telah mempersiapkan diri saat berakhirnya hubungan kerja.

              Dalam hal PHK terjadi akibat adanya perselisihan hubungan industrial, akan membawa dampak
              kepada kedua  pihak, terutama  pekerja/buruh yang  memiliki  kedudukan yang  lemah dari  sisi
              ekonomi, jika dibandingkan dengan pihak pengusaha. Bagi pekerja/buruh, PHK merupakan awal
              kesengsaraan, karena sejak saat itu penderitaan akan menimpa ke diri sendiri dan keluarga,
              akibat hilangnya penghasilan atau nafkah hidup sehari-hari. Bagi perusahaan, PHK merupakan
              suatu risiko, karena perusahaan harus menyediakan sejumlah uang bagi pekerja/buruh yang di-
              PHK serta harus melepas pekerjanya. Jadi, sebenarnya para pihak harus saling mengusahakan
              agar PHK tidak terjadi.
              Pada masa pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang melakukan PHK terhadap pekerjanya
              akibat  terdampak  dari  menurunnya  perekonomian,  pemberlakuan  peraturan  dari  Pemerintah
              tentang  penutupan  atau  pambatasan  kegiatan  usaha.  Banyak  perusahaan  yang  tutup  total,
              merugi  dan  tidak  sanggup  lagi  membayar  kewajibannya  hingga  pailit.  Terakhir  dikeluarkan
              Kepmenakertrans No. 104 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama

                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26