Page 247 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 247

yang terekspos media. Ada yang ditangkap aparat dan dipenjara, ada yang tidak menerima gaji,
              ada  yang  disiksa  majikan  dan  bekerja  seperti  budak,  ada  yang  meninggal  dalam  perjalanan
              karena transportasi yang tidak layak, dan sebagainya.



              NTB SUSUN RENCANA AKSI CEGAH CALON PMI ILEGAL

              Kasus-kasus calon pekerja migran Indonesia (PMI) secara nonprosedural atau ilegal dari Provinsi
              Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus bermunculan padahal banyak kisah tragis dari mereka
              yang terekspos media. Ada yang ditangkap aparat dan dipenjara, ada yang tidak menerima gaji,
              ada  yang  disiksa  majikan  dan  bekerja  seperti  budak,  ada  yang  meninggal  dalam  perjalanan
              karena transportasi yang tidak layak, dan sebagainya.

              Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama pemerintah kabupaten/kota
              dan  desa  berupaya  menyusun  rencana  aksi  bersama  untuk  mencegah  kasus-kasus
              pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia (PMI) secara nonprosedural atau ilegal.

              "Kami  menyesalkan  masih  saja  terjadi  kasus  pemberangkatan  CPMI  secara  unprosedural.
              Padahal  sudah  banyak  warga  yang  menjadi  korban  karena  menempuh  jalur  ilegal  ini,"  ujar
              Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi pada rapat
              Koordinasi Penanganan dan Pencegahan PMI Unprosedural, sekaligus penyusunan rencana aksi
              Program Zero Unprosedural bersama Kepala Disnakertrans kabupaten/kota se-Pulau Lombok di
              Mataram, Jumat (24/12).

              Ia  menyatakan,  harus  ada  aksi  nyata  untuk  mengidentifikasi  modusnya  sekaligus  bergerak
              bersama untuk menghentikannya. Karena menurutnya, kebanyakan dari warga yang berangkat
              secara ilegal itu, dipicu karena mereka tidak memiliki informasi yang benar dan belum paham
              tentang prosedur bekerja di luar negeri, bagaimana menjadi PMI yang sukses.

              "Mereka hanya menerima informasi sepihak dari calo dan tekong. Terlebih bagi calon PMI yang
              pendidikannya rendah, mereka sangat mudah terbujuk oleh janji manis para mafia. Sementara
              sosialisasi dan edukasi dari pemerintah kepada desa dan dusun serta masyarakat yang ingin
              bekerja di luar negeri, masih belum masif," kata Gede Aryadi.

              Tiga  Kasus  di  Desember  Mantan  Kadis  Kominfotik  NTB  tersebut,  menegaskan  pada  bulan
              Desember ini saja, sudah tercatat tiga kasus menyedihkan yang menimpa calon PMI asal NTB
              karena nekat berangkat lewat jalur ilegal. Seperti yang terjadi pada bulan Desember ini. Pertama
              kecelakaan speed boat pada tanggal 4 Desember 2021 yang mengangkut PMI iilegal dari Riau
              ke  Malaysia,  dimana  tiga  orang  diantaranya  merupakan  warga  asal  Lombok  Tengah  yang
              dinyatakan meninggal dan saat ini jenazahnya sudah dipulangkan ke daerah masing-masing.

              Kemudian  disusul  peristiwa  kedua,  pada  15  Desember  kapal  karam  yang  mengangkut  50
              penumpang menuju Malaysia. Dari 50 penumpang tersebut, hari ini sudah terindentifikasi tujuh
              jenazah  sebagai  warga NTB.  Dari  tujuh korban yang  tersebut,  tiga  orang  merupakan  warga
              Lombok Tengah dan 4 orang warga Lombok Timur.

              "Masih ada korban lain yang belum terindentifikasi, sehingga proses evakuasi dan identifikasi
              oleh  otoritas  di  Malaysia  bersama  KJRI  Johor  Bahru  masih  terus  berlangsung," kata  mantan
              Irbansus pada Inspektorat NTB ini.

              Belum selesai penangan kasus tersebut, lanjut Gede ternyata pada tanggal 20 Desember 2021
              terjadi  lagi  upaya  penyeludupan  PMI  ke  Timur  Tengah.  Upaya  tersebut  berhasil  digagalkan
              melalui inspeksi mendadak yang dilakukan oleh aparat penindakan dari Kemenaker di salah satu
              penampungan calon PMI di Kota Bekasi.

                                                           246
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252