Page 276 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 276

pengupahan di tahun 2022 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan.
              "Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," tutur Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Anggoro Putri, lewat keterangannya, Jumat (24/12/2021).

              Indah  Anggoro  Putri  mengungkapkan  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas
              ketenagakerjaan wajib memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh bahwa
              upah minimum (UMP dan UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang
              bekerja  kurang  dari  12 bulan.  Adapun  tenaga  kerja  yang  sudah  bekerja  lebih  dari  12  bulan
              diberlakukan ketentuan struktur dan skala upah.

              Sedangkan  ketika  ada  perselisihan  mengenai  pengupahan,  Dirjen  Putri  meminta  dinas
              ketenagakerjaan untuk mendorong pihak-pihak yang berselisih untuk berdialog secara bipartit
              maupun tripartit.
              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan," katanya.

              Dirjen Putri menambahkan, selain Upah Minimum (UM), saat ini pemerintah harus mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan.

              "Pemerintah  wajib  memediasi  perusahaan/pemberi  kerja  untuk  segera  menyusun  dan
              menetapkan struktur skala upah, dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi,
              pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan," tuturnya Menambahkan.

              Dalam hal pembinaan teknis telah dilakukan secara optimal dan belum membuahkan hasil sesuai
              yang diharapkan, lanjut Dirjen Putri, maka dilakukan pengawasan teknis.
              Pengawasan  teknis  meliputi dampak  pelaksanaan  kewenangan  bidang  ketenagakerjaan  yang
              sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah melakukan pengawasan teknis
              melalui review, monitoring, dan evaluasi.

              Sekadar informasi, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyebutkan bahwa keputusan
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi UMP DKI Jakarta memiliki muatan politik.
              Menurutnya  keputusan  itu  didasari  karena  Anies  Baswedan  ingin  mencalonkan  diri  menjadi
              Presiden.
              "Dia (Anies) sebagai Gubernur yang harusnya paham sekali masalah ini melanggar. Maka jadi
              catatan tersendiri apalagi kalau mau nyapres, jadi catatan," tutur Ketua Umum Apindo Hariyadi
              Sukamdani, Senin (21/12/2021).[].




















                                                           275
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281