Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 FEBRUARI 2021
P. 93

MENAKER JELASKAN SPSK PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN KE ARAB SAUDI

              MENTERI Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memaparkan skema pilot project Sistem Penempatan
              Satu Kanal (SPSK) atau one channel system untuk penempatan pekerja migran Indonesia (PMI)
              ke Arab Saudi.

              Penempatan PMI melalui SPSK dilatarbelakangi antara lain karena Kerajaan Arab Saudi telah
              memiliki regulasi dan tata kelola baru pelindungan pekerja asing sektor domestik.

              Di sisi lain, permintaan dan minat PMI bekerja ke Arab Saudi (sektor domestik) cukup tinggi dan
              sebagai  upaya  mengatasi  banyaknya  PMI  yang  berangkat  secara  unprosedural  dengan  visa
              ziarah/umroh "Kedua negara juga bersepakat untuk dapat mewujudkan tata kelola penempatan
              dan pelindungan yang lebih baik. Dengan SPSK ini kita harapkan bisa meminimalisir PMI ilegal
              dan unprosedural," kata Ida dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/2).

              Ida mengemukakan hal-hal inti yang diatur di dalam SPSK Arab Saudi di antaranya sesuai supply
              dan  demand;  empat  area  penempatan  (Riyadh,  Jeddah,  Madinah,  dan  Wilayah  Timur  yaitu
              Dammam, Dahran, dan Khobar); dilakukan oleh kedua negara dengan sistem yang terintegrasi;
              syarikah dan P3MI yang terlibat dibatasi; dan dilakukan dengan cara diseleksi oleh pemerintah
              masing-masing.

              Selain itu, periode pelaksanaan pilot project selama 6 bulan dengan 2 tahun masa kontrak kerja.
              Adapun, dalam pilot project SPSK akan PMI ditempatkan pada jabatan Housekeeper, Baby Sitter,
              Family Cook, Elderly Care Taker, Family Driver, dan Child Care Worker.

              "Dalam  pilot  project  SPSK  ini,  hubungan  kerja  PMI  langsung  dengan  syarikah  (perusahaan
              penempatan di Saudi), tidak dengan pengguna perseorangan. CPMI juga tidak dibebankan biaya.
              Selain itu nanti akan dibentuk joint committee untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
              SPSK; dan format kontrak kerja dan jabatan serta job description disepakati," kata Menaker Ida.

              Menurutnya dalam penempatan dan perlindungan melalui SPSK ini memiliki banyak kelebihan
              yakni pelaksanaan rekrutmen dan penempatan dilakukan secara online; penetapan syarikah oleh
              pemerintah; tanggung jawab syarikah terhadap PMI secara langsung; serta proses pembayaran
              gaji dilakukan melalui bank dan dapat diawasi atau dimonitor.

              "Kelebihan lain SPSK itu jika ada kasus pembayaran gaji, maka paling lambat dibayar 2 minggu
              setelah tanggal pembayaran, job order diverifikasi pemerintah, adanya joint committee, adanya
              kejelasan dispute settlement jika terjadi permasalahan. Selain itu ada juga call center serta dan
              penerbitan visa kerja terkontrol dan ketat," ucapnya.

              Adapun, upaya yang dilakukan Kemnaker dalam mendorong pelaksanaan pilot project SPSK ini
              yakni memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan bagi CPMI, merencanakan dan membangun BLK
              khusus PMI serta mengarahkan BLK Komunitas untuk menyelenggarakan pelatihan bahasa; dan
              mengusulkan  ke  Menko  Bidang  Perekonomian  untuk  mengalokasikan  Kartu  Prakerja  bagi
              Pelatihan CPMI.

              Kemnaker  juga  berupaya  menguatkan  satgas  pelindung  PMI,  memfasilitasi  Pembentukan
              layanan  satu  atap  (LTSA)  di  daerah  guna  mendekatkan  akses  layanan  penempatan  dan
              pelindungan kepada CPMI, berkoordinasi dengan instansi terkait dalam memastikan kesiapan
              fasilitas  penempatan  PMI,  dan  berkoordinasi  dengan  Ditjen  Imigrasi  dalam  rangka  integrasi
              sistem dan pengetatan pengurusan paspor PMI.

              "Upaya  juga dilakukan terkait  penerapan  sanksi  kepada  P3MI  yang  melakukan  pelanggaran;
              melakukan  MoU  antara  Menaker  dan  Kapolri  dalam  mencegah  TPPO;  dan  penyebarluasan
              informasi pilot project SPSK kepada stakeholder," pungkasnya. (OL-6).


                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98