Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 88

"Instrumen saham dan reksadana memiliki risiko pasar yang menyebabkan timbulnya, di mana
              sejak Januari 2018 sampai dengan saat ini kondisi IHSG selalu berada pada level yang lebih
              rendah," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, dalam rapat dengar
              pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Selasa (30/3).

              Hal  ini  terlihat  dari  (Alma)  JHT  tidak  mencapai  100%  karena  kondisi  pasar  modal  fluktuatif
              sehingga  mempengaruhi  investasi  saham  dan  reksadana.  Terlebih,  investasi  pada  kedua
              instrumen tersebut cukup besar yaitu 23,8% dari total portofolio.

              Akibatnya, tren rasio kecukupan dana sejak Juli 2018 - Februari 2021 juga tidak sampai 100%.
              Misalnya saja, pada Juli 2018 kondisi IHSG 5.952 sehingga kecukupan dana sebesar 96,6%.
              Kemudian Desember 2018, rasio kecukupan dana naik 96,6% seiring menguatnya IHSG di level
              6.194.

              Guna  mengantisipasi  risiko  kerugian  lebih  besar,  BPJS  menyiapkan  tiga  strategi  untuk
              memperbaiki  dana  kelolaan  JHT.  Pertama,  mengurangi  investasi  dari  saham  dan  reksadana
              kemudian dialihkan ke obligasi serta investasi langsung.

              "Sehingga secara perlahan, kami akan rekomposisi aset untuk meminimalisir risiko pasar yang
              terjadi seperti saat ini. Nantinya, bobot instrumen saham dan reksadana akan semakin kecil.
              Tentunya mengurangi dampak dari fluktuasi IHSG," terangnya.
              Kedua, melakukan koordinasi secara intensif dengan emiten - emiten yang memiliki kontribusi
              atas dalam portofolio saham BPJS. Dengan begitu, BPJS bisa mengetahui bagaimana strategi
              dan  prospek  emiten  itu  ke  depan.  "Jadi,  kami  bisa  ambil  keputusan  apakah  segera  untuk
              mengubah komposisi atau masih bisa kami tahan sampai emiten itu punya prospek," ungkapnya.

              Ketiga, menerapkan metode hasil pengembangan investasi dengan memperhatikan kesehatan
              keuangan. Selain itu, tetap memastikan hasil investasi di atas suku bunga yang dijamin oleh
              undang - undang (UU).
              Berdasarkan paparan BPJS di DPR, dana investasi JHT per Februari 2021 mencapai Rp 342,05
              triliun. Rata - rata pertumbuhan dana investasi tersebut mencapai 9,78% per tahun pada periode
              2016 - 2020.

              Sedangkan  hasil  investasi  JHT  per  Februari  2021  senilai  Rp  3,45  triliun.  Namun  rata  -  rata
              pertumbuhan hasil investasi selama lima tahun terakhir justru lebih kecil yaitu 2,31% per tahun.




























                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93