Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 106
"Hal ini guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional serta memperhatikan
kebijakan beberapa negara penempatan yang sudah membuka tenaga kerja a-sing masuk,"
kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, dalam konferensi pers pembukaan
penempatan pekerja migran Indonesia di masa adaptasi kebiasaan baru, di Jakarta, Kamis
(30/7).
Menaker mengungkapkan penahapan penempatan dilakukan berdasarkan negara penempatan
yang sudah dapat menerima PMI sepanjang penerapan protokol kesehatan tidak merugikan
calon pekerja. Tahapan selanjurnya berdasarkan sektor pekerjaan dengan mempertimbangkan
tingkat kerentanan pekerja migran terhadap risiko terpapar Covid-19.
"Penahapan penempatan pekerja juga berdasarkan tahanap proses penempatan dan
berdasarkan jenis pekerjaan pekerja migran," jelas Menaker.
Sesuai Protokol
Menaker menekankan semua tempat layanan yang terlibat dalam proses penempatan pekerja
untuk mematuhi dan memastikan protokol kesehatan. Penempatan PMI harus tetap
mengedepankan prinsip perlindungan hak-hak pekerja migran serta protokol kesehatan.
Selain itu, kata Menaker, pekerja harus terbebas dari beban biaya akibat pandemi Covid-19.
Adapun pembebasan biaya tersebut meliputi penerapan protokol kesehatan dalam proses
penempatan calon PMI. "Pemerintah memastikan penempatan pekerja ini kondusif.
Termasuk kejelasan masalah kebijakan protokol kesehatan dan siapa yang menanggung biaya
yang timbul akibat protokol kesehatan," ucap Menaker.
ruf/N-3
caption-
ADAPTASI BARU I Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah (tengah) dan Kepala
BP2MI, Benny Rhamdani (kiri), dalam konferensi pers pembukaan penempatan pekerja migran
Indonesia di masa adaptasi kebiasaan baru, di Jakarta, Kamis, (30/7).
105