Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 109

Pembahasan  itu  melibatkan  enam  serikat  pekerja,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),
              Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta 10 ke-menterian dan lembaga pemerintah.
              Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Benny Rusli, saat dihubungi Jumat (31/7/2020),
              mengatakan, masih ada perbedaan sudut pandang antara buruh dan pengusaha.

              Sejumlah pasal yang dinilai buruh mendegradasi hak dan kesejahteraannya justru dipandang
              pengusaha memperbaiki iklim berusaha dan menarik investasi di tengah pandemi Co-vid-19.
              Keputusan akhir ada di tangan pemerintah sebelum draf usulan diserahkan kepada DPR pekan
              depan.

              "Kemungkinan  akan  dicari  jalan  tengah  yang  bisa  diterima  kedua  belah  pihak  (buruh  dan
              pengusaha). Kami belum tahu akan seperti apa nanti drafnya. Kami harap jangan kembali ke
              draf awal. Sebab, apa gunanya pertemuan-pertemuan ini kalau hasilnya sama?" ujarnya.
              Pasal yang belum disepakati buruh dan pengusaha misalnya ketentuan tentang hak uang atau
              pesangon  buruh  saat  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  yang  diatur  dalam  Pasal  161-172
              Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Dalam draf awal RUU Cipta Kerja, beberapa pasal hak pesangon saat PHK dihapus, misalnya
              pekerja yang mundur dari pekerjaan (resign) tidak bisa meminta uang penggantian hak. Ahli
              waris pekerja yang meninggal juga tidak bisa mendapat hak pesangon pekerja bersangkutan.

              Akan tetapi, beberapa pasal disepakati perwakilan buruh dan pengusaha, seperti soal posisi
              tawar buruh dalam mekanisme PHK yang disepakati tidak boleh mengesampingkan posisi serikat
              pekerja. PHK se-wenang-wenang juga tidak diperbolehkan, seperti PHK tanpa memberi surat
              peringatan.

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  Elly  Rosita  mengatakan,  perwakilan
              pengusaha  juga  menerima  usulan  buruh  untuk  tidak  menghapus  keberadaan  Pasal  59  UU
              13/2003.  Pasal  itu  mengatur  batasan  syarat  waktu  dan  pengaturan  peijanjian  kerja  waktu
              tertentu  (PKWT)  atau  pekerja  kontrak  Implikasi  penghapusan  pasal  ini,  pekerja  berpotensi
              dikontrak terus-menerus dalam jangka waktu panjang tanpa kejelasan status bekerja tetap.

              Buruh dan pengusaha, ujarnya, juga sepakat bahwa formula upah minimum diatur lebih lanjut
              dalam rancangan peraturan pemerintah dan pembahasannya harus melibatkan serikat pekerja.

              Lapangan kerja

              Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Bidang  Ketenagakerjaan  dan  Hubungan  Industrial  Anton  J  Supit
              berpendapat,  ada  pasal  yang  disepakati  bersama,  ada  yang  tidak  Namun,  berhubung  inti
              pertemuan itu adalah pembahasan, maka pasal yang gagal mencapai titik temu akan diserahkan
              kepada pemerintah dan DPR untuk dibahas sesuai mekanisme perundangan.

              Anton menambahkan, maksud RUU Cipta Kerja adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak
              mungkin  dengan  menarik  investor.  Pandemi  Co-vid-19  yang  membuat  banyak  sektor  usaha
              terpuruk pun menjadi pendorong.

              "Memang iklim investasi yang baik tidak semata-mata terkait aspek tenaga kerja. Tetapi, yang
              sering kali disoroti investor adalah isu ketenagakerjaan, apalagi pesangon kita itu salah satu
              yang tertinggi di dunia. Kalau mau kembali ke status quo, sebelum Covid-19 saja investasi sudah
              tidak seimbang dengan penciptaan lapangan kerja yang kita butuhkan. Artinya, mau kita ubah
              atau kita biarkan keadaannya seperti ini?" kata Anton.

              Indonesia berpeluang menerima relokasi investasi dari negara lain, khususnya Amerika Serikat
              dan  Jepang,  di  tengah  pandemi  Covid-19.  Namun,  lanjut  Anton,  pengalaman  selama  ini


                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114