Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 149

Ringkasan

              Baru-baru ini, Badan Pelindungan Pekerja Migran  Indonesia (BP2MI) kembali meng gerebek
              calon PMI non-prose dural atau ilegal di Apar temen Bogor Icon, Gedung Alphine Lantai  12
              Nomor 18, Bukit Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Kasus serupa sudah jamak terjadi pada  tahun-
              tahun sebelumnya. Menurut data Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), sudah terdapat 200
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang dicabut izinnya dari  318 P3MI
              yang terdaftar.


              PEKERJA MIGRAN ILEGAL RUGIKAN NEGARA

              BANK  DUNIA  MENYEBUT,  PEKERJA  MIGRAN  INDONESIA  (PMI)  MENCAPAI  9  JUTA  JIWA.
              NAMUN, HANYA 4,5 JUTA YANG DIAKUI NEGARA. SISANYA, DIENDUS SEBAGAI PMI ILEGAL.
              PADA 2019, REMITANSI DARI PMI RESMI MENCAPAI RP169 TRILIUN. JUMUH REMITANSI YANG
              HILANG, DIDUGA SAMA BESARNYA.

              Baru-baru ini, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali meng gerebek
              calon PMI non-prose dural atau ilegal di Apar temen Bogor Icon, Gedung Alphine Lantai  12
              Nomor 18, Bukit Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Kasus serupa sudah jamak terjadi pada  tahun-
              tahun sebelumnya.

              Menurut  data  Kementerian  Tenaga  Kerja  (Kemnaker),  sudah  terdapat  200  Perusahaan
              Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  (P3MI)  yang  dicabut  izinnya  dari    318  P3MI  yang
              terdaftar.

              Berbagai  alasan  pencabutan  surat  izin  P3MI,  yaitu;  atas  126  perusahaan  yang  tidak
              menyesuaikan Permenaker Nomor 10 Tahun 2019 terkait pemenuhan deposito menjadi Rp1,5
              miliar dan modal disetor Rp 5 miliar; terhadap 32 perusahaan yang tidak memperpanjang izin;
              atas 15 perusahaan yang tidak memenuhi syarat sarana dan prasarana; atas 14 perusahaan
              menempatkan  pekerja  migran  ke  Arab  Saudi  saat  penutupan;  atas  9  perusahaan  mundur
              sebagai  anggota  P3MI;  atas  3  perusahaan  yang  merekrut  dan  menempatkan  secara  non-
              prosedural; dan atas 1 perusahaan kena kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

              Menurut Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah, banyaknya PMI ilegal karena  masih
              adanya  oknum  yang  mengiming-imingi  calon  pekerja  dengan  penempatan  secara  non-
              prosedural. Selain itu, pencari kerja mudah tergiur dengan proses penempatan  secara instan
              dan banyak dari mereka yang belum mengetahui proses penempatan sesuai prosedur untuk
              menjadi PMI. Adanya bantuan dana tinggalan untuk keluarga dan permintaan terhadap PMI di
              luar negeri, juga menjadi faktor.
              Padahal, berbagai upaya telah dilakukan Kemnaker, seperti sosialisasi dan diseminasi informasi
              mengenai  penempatan  dan  pelindungan  PMI  secara  prosedural,  melibatkan  aparatur
              pemerintah  desa,  kabupaten/kota,  serta  lembaga  swadaya  masyarakat.  Kemnaker  juga
              memperkuat kerja sama bilateral dengan negara tujuan penempatan melalui nota kesepahaman
              dan banyak upaya lain.

              Banyaknya  PMI  ilegal  juga  di  sesalkan  oleh  Kepala  Pusat  Studi  Migrasi  Migrant  Care,  Anis
              Hidayah. Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak pe nyalur mengambil untung dari pa ra
              pekerja migran.

              "Sebenarnya yang membuat mereka ilegal itu, kan bukan pekerja migrannya, tapi orang-orang
              yang mencari untung dalam bisnis ini dan memanfaatkan posisi rentan pekerja migran," ujarnya
              saat di hubungi GATRA.

                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154