Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 146

Tindakan  pengiriman  PMI  ilegal  jelas  merugikan  negara.  Apalagi  jumlah  PMI  ilegal  belum
              dipetakan  secara  pasti.  Padahal,  remitansi  dari  PMI  2019  mencapai  Rp  169  tri  liun.  Berikut
              paparan tertulis Ida terkait penanganan pekerja migran ilegal kepada Wartawan GATRA, Ryan
              Puspa Bangsa:

              Apa penyebab utama masih maraknya PMI ilegal?

              Terdapat  beberapa  penyebab  tim  bulnya  PMI  ilegal  atau  non-prosedural,  antara  lain  masih
              banyaknya pencari  kerja  yang  belum  mengetahui  proses  penempatan yang  sesuai prosedur
              untuk menjadi PMI. Sementara beberapa negara tujuan penempatan, mempermudah masuknya
              tenaga kerja asing dengan kemudahan konversi visa kunjungan ke visa kerja.

              Lalu, belum optimalnya pelayanan penempatan di beberapa daerah yang sesuai dengan UU
              Nomor 18 Ta hun 2017 tentang Pelindungan PMI, oknum yang membujuk dengan iming-iming
              atau memfasilitasi penempatan secara non-prosedural, pencari kerja mudah tergiur proses pe
              nempatan secara instan, bantuan dana tinggalan untuk keluarga, dan ada nya demand PMI di
              luar negeri.

              Bagaimana membendungnya?

              Melalui sosialisasi dan diseminasi informasi mengenai penempatan dan perlindungan PMI secara
              prosedural  yang  dilakukan  di  beberapa  daerah  kantong  PMI  dengan  melibatkan  aparatur
              pemerintah desa, kabupaten/kota, serta lembaga swadaya masyarakat, memperkuat kerja sama
              bilateral dengan negara tujuan penempatan melalui MoU, mendorong pembentukan Layanan
              Terpadu Satu Atap (LTSA), dan membentuk Desa Migran Produktif (Des migratif).

              Kemnaker sudah membentuk Satgas Pelindungan bagi PMI. Siapa saja anggotanya?

              Satgas  Pelindungan PMI  ada  di  22  lokasi  embarkasi.  Ke  anggotaan  satgas  mencakup  Dinas
              Tenaga Kerja, BP2MI, Imigrasi, Kepolisian, Duk capil, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas
              Perhubungan. Adapun di tingkat pusat beranggotakan Kemnaker dan BP2MI, yang mana pada
              tahun  2021  ke  anggotaan  akan  diper  luas  dengan  melibatkan  kementerian/lembaga  terkait
              lainnya.

              Apa tindakan Kemnaker terhadap maraknya pengiriman PMI ilegal?
              Dalam  menangani  penempatan  PMI  Ilegal,  Kemnaker  juga  melakukan  tindakan  pemberian
              sanksi administratif kepada P3MI yang melakukan tindakan penempatan atau pengiriman PMI
              secara  ilegal,  serta  melakukan  koordinasi  secara  inten  sif  dengan  Kepolisian  RI  jika ter  jadi
              penempatan dilakukan oleh per orangan atau terjadi pelanggaran yang menimbulkan sanksi
              pidana bagi P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia).

              Bagaimana mendeteksi penyalur bodong tanpa izin?

              Biasanya berdasarkan laporan mas yarakat dan berdasarkan adanya kasus atau permasalahan
              PMI di luar negeri. Apabila pelaku penempatan se cara non-prosedural terungkap dari dua hal
              tersebut,  maka  Kemnaker  akan  melakukan  koordinasi  dengan  Ke  polisian  RI,  khususnya
              Bareskrim.

              Jika  ada  perusahaan  terdaftar  dan  memiliki  izin,  tetapi  diduga  terlibat  dalam
              pengiriman PMI ilegal, seperti yang baru saja di gerebek, PT Sentosa Karya Aditama
              (SKA), bagaimana tindak lanjut Kemnaker?

              PT Sentosa Karya Aditama adalah salah satu P3MI yang terdaftar di database kami. Namun
              demikian,  pencabutan  izin  P3MI  mempunyai  mekanisme  dan  dilaksanakan  oleh  tim  yang
              dibentuk. Sanksi itu sendiri juga ada tahapannya, yaitu dimulai dari sanksi peringatan tertulis,

                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151