Page 229 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 229
Ida menjelaskan, pembukaan kembali penempatan PMI ke-14 negara akan dilakukan secara
bertahap. Penempatan di masa adaptasi kebiasaan baru diprioritaskan bagi calon PMI yang telah
memiliki visa.
Selanjutnya, diprioritaskan bagi calon PMI yang telah terdaftar di SISKOP2MI, serta calon PMI
oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah memiliki Surat Izin
Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI).
Menaker menegaskan, pembukaan penempatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini, calon PMI
tidak boleh dibebankan biaya karena adanya penerapan protokol kesehatan.
Begitu pula, saat penerapan kebijakan protokol kesehatan ketika PMI tiba dan berada di negara
tujuan penempatan. Maka dari itu, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero disebutkan akan
menanggung biaya tes Covid-19.
"BNI yang siap menanggung biaya protokol kesehatan berupa tes PCR di Tanah Air," katanya.
Ida juga mengusulkan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) dan Menteri Kesehatan untuk menganggarkan biaya tes covid bagi
PMI di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Saya juga sudah bertemu dengan Pak Menko PMK dan Pak Menkes, kiranya bisa dialokasikan
anggaran yang ada di Gugus Tugas. Prinsipnya adalah tidak dibebankan kepada PMI kita
memenuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Terdapat 14 negara yang membuka pintu bagi PMI untuk bekerja. Namun, ada beberapa negara
hanya mempekerjakan untuk sektor atau jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan. Adapun ke-
14 negara itu meliputi: 1. Aljazair, sektor atau jenis pekerjaan konstruksi.
2. Australia, semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum.
3. Hong Kong, sektor atau jenis pekerjaan domestik.
4. Korea Selatan, semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum.
5. Kuwait, semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum.
6. Maladewa, sektor atau jenis pekerjaan rumah sakit (hospitality).
7. Nigeria, semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum.
8. Uni Emirat Arab, sektor atau jenis pekerjaan rumah sakit (hospitality).
9. Polandia, semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum.
10. Qatar, sektor atau jenis pekerjaan minyak dan gas (migas).
11. Taiwan, semua sektor.
12. Turki, sektor atau jenis pekerjaan rumah sakit (hospitality).
13. Zambia, sektor atau jenis pekerjaan pertambangan.
14. Zimbabwe, sektor atau jenis pekerjaan pertambangan.
228