Page 270 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 270
Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan pemantauan aktivitas perkantoran di masa PSBB
Transisi ini. Dari hasil pemantauan, ditemukan ada delapan perusahaan yang melanggar
protokol kesehatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrangi) DKI Jakarta Andri
Yansyah mengatakan pihaknya telah menutup sementara delapan perusahaan tersebut.
"Ada delapan kantor dilakukan penutupan sampai saat ini, mungkin ada penambahan," ucapnya,
Kamis (30/7/2020).
Meski demikian, Andri enggan menyebut delapan perusahaan yang ditutup tersebut. Sebab,
dirinya memgaku tak memiliki kewenangan untuk mengekspos nama dari 8 perusahaan
pelanggar protokol kesehatan itu.
"Kamu belum memiliki kewenangan untuk ekspos perusahaan. Tapi by name by address ada,"
ujarnya.
Selain itu, sampai saat ini tercatat ada 101 perusahaan yang telah mendapat peringatan
sebanyak dua kali. Mayoritas perusahaan itu tak mematuhi protokol pencegahan Covid-19
terkait kapasitas 50 persen pegawai yang diizinkan bekerja di kantor.
"Ada 2.891 perusahaan yang sampai saat ini sudah kami periksa. Rinciannya, ada 251 kami beri
peringatakan pertama dan 101 peringatan kedua," kata Andri.
Dikatakan Andri, pelanggaran protokol ini yang menjadi salah satu pemicu maraknya klaster
penularan Covid-19 di area perkantoran. Klaster perkantoran sendiri menyumbang 3,6 persen
dari total jumlah kasus positif Covid-19 di ibu kota.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Marak Klaster Covid-19 di
Perkantoran, Pemprov DKI Tutup 8 Perusahaan Pelanggar Protokol Kesehatan.
269