Page 191 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 191
KEMENAKER GANDENG DESAINER KONDANG IVAN GUNAWAN SELENGGARAKAN
FASHION DESIGN COMPETITION 2020
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker) menggandeng desainer kondang, Ivan Gunawan dalam penyelenggaraan Fashion
Design Competition Kemenaker 2020 Pria yang akrab dipanggil Igun itu mengapresiasi acara
yang dinilainya sukses dengan mengusung tema "Ethnic During Pandemic'.
"Ini event yang buat saya best banget. Saya juga enggak nyangka antusias yang ikut juga banyak
tidak kalah dengan majalah yang bikin kompetisi atau asosiasi fesyen," kata Ivan Gunawan di
Jakarta, Senin (21/12/2020).
Igun yang menjadi salah satu juri FDC 2020 ini, mengaku tidak menyangka kompetisi ini
mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat.
Tidak hanya itu, ia juga menilai karya para peserta yang ikut dalam kompetisi tersebut sudah
bagus dari segi kualitas dan kreatifitas desain.
Menurutnya, sekarang ini banyak orang yang memiliki kreatifitas dan imajinasi yang tinggi.\ Atas
kondisi tersebut, Igun berharap, Kemenaker terus menyelenggarakan kompetisi ini pada setiap
tahunnya.
"Jadi (orang-orang yang punya kreatifitas dan imajinasi ini) tinggal dikasih pelatihan sedikit
InsyaAllah bisa langsung kerja," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Igun juga mengajak peserta yang memperoleh juara 1 untuk
bergabung dan bekerja dengan timnya yang berlokasi di Bandung.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah secara virtual mengatakan, fesyen merupakan cara untuk
mengekspresikan diri dan menggambarkan karakter seseorang.
Fesyen bukan sekadar isu mengenai cara berpakaian, tetapi juga gabungan dari berbagai lingkup
kehidupan seperti bisnis, tren, dan gaya hidup dan dalam perkembangannya, fesyen memainkan
peran yang semakin penting di dunia industri.
"Kini, fesyen tidak hanya dilihat dari sektor penampilan yang dilihat dari mata saja, akan tetapi
industri fesyen merupakan ujung rantai dari industri tekstil yang memiliki nilai tambah tinggi,"
kata Ida.
Ida berpendapat, desainer harus mampu mewujudkan kebutuhan pasar hingga membuat DNA
brand baru yang berbeda dari yang lain.
Selain itu, diperlukan pula perubahan strategi bisnis yang lebih fokus untuk membuat produk
fesyen yang dibutuhkan di masa pandemi ini.
"Desain pun harus bisa dipadupadankan dengan koleksi fesyen yang sudah ada. Strategi
pemasaran produk fesyen juga harus terus dikembangkan, salah satunya adalah dengan
meningkatkan pemasaran karya fesyennya secara digital," katanya.
Sebagai informasi, pada kompetisi ini, juri memilih tiga nama yang ditetapkan sebagai juara.
Juara 1 jatuh kepada Sera Syarifah Rahmania dari Pekalongan, Jawa Tengah dengan tema
"Strate".
Untuk juara 2 berhasil disabet Amanda Magdalena dari Bekasi, Jawa Barat, dengan tema "Terik".
Sementara juara 3 diraih Annisa Aulia Rachman dari Sorong, Papua Barat dengan tema "Lurik
Tenun Sumba".
190