Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 187

"Sosialiasai program Prakerja harus dioptimalkan, terutama soal akses dan jenis-jenis pekerjaan
              yang bisa dilakukan agar buruh memiliki gambaran yang jelas," jelas Elly.
              Untuk  itu,  para  buruh  ini  nantinya  harus  mendapatkan  penjelasan  detail  tentang  pekerjaan
              ringan biasa sehari-hari yang bisa dijadikan peluang bisnis.

              Elly  berharap  pemerintah  menggandeng  berbagai  stakeholder  untuk  melakukan  kajian  serta
              evaluasi program Kartu Prakerja.

              "Dengan  demikian,  ada  perbaikan  dan  penyempurnaan  program  sehingga  mampu  lebih
              mengakomodasi para buruh," imbuhnya.

              Lebih lanjut Elly memaparkan, berdasarkan catatan Manajemen Pelaksana Program Prakerja, 44
              persen penerima Kartu Prakerja merupakan perempuan dan 71 persen diantaranya berusia 18-
              35 tahun.
              Kemudian ada sekitar 81 persen berpendidikan SMA ke atas, 79 persen memiliki tanggungan, 84
              persen belum pernah ikut pelatihan atau kursus sebelumnya, dan 1,8 persen mantan pekerja
              migran Indonesia.

              Terkait  dengan  antusiasme  buruh  perempuan,  Elly  menjelaskan,  banyak  dari  mereka  yang
              tertarik, namun belum mengetahui secara rinci tentang program Kartu Prakerja.

              "Banyak juga buruh yang mengalami kesulitan untuk mengakses pelatihan. Selain keterbatasan
              akses internet, mereka tidak terbiasa dengan sistem pelatihan online," tuturnya.

              Elly mengatakan, buruh yang berusia 45 tahun ke atas tidak terlalu antusias menjalani pelatihan
              untuk upskilling maupun reskilling.

              "Umumnya,  para  pengangguran  dan buruh  berusia  relatif  muda  yang  tertarik  dengan  aneka
              pelatihan yang ditawarkan Kartu Prakerja," lanjutnya.

              Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang
              telah menyelesaikan pelatihan mengakui keterampilan kerja mereka meningkat.


              Berdasarkan hasil survei itu, diharapkan banyak buruh mengambil pelatihan keterampilan dalam
              program Kartu Prakerja.

              Apalagi pelatihan tersebut bisa diikuti secara daring, sehingga tidak menganggu pekerjaan utama
              mereka.

              "Artinya, buruh tetap memiliki kesempatan belajar keterampilan baru selepas jam kerja," kata
              Elly.

              Elly menegaskan, metode daring memang satu-satunya pilihan bagi penerima manfaat dalam
              melakukan upskilling dan reskilling saat ini. Pasalnya, pertemuan tatap muka berisiko menjadi
              ajang penularan Covid-19.

              "Nantinya, saat pandemi Covid-19 sudah dapat dikendalikan, KSBSI berharap pelatihan diberikan
              secara online maupun offline," paparnya.

              Selain itu, Elly mengatakan, penerima manfaat dari Kartu Prakerja ini nantinya bisa benar-benar
              ahli atau terampil di bidang yang mereka lakukan.
              "Misalkan saja, barista harus mempraktekkan cara membuat kopi, karena tidak cukup jika hanya
              menonton cara membuat kopi secara online," ujarnya.


                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192